Sabtu, 29 Oktober 2011

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Tokoh di Balik Kerusakan Indonesia – 16

Posted: 27 Oct 2011 07:42 PM PDT

Soekarno.
Soekarno digulingkan melalui cara yang sangat terencana dan sistematis yang melibatkan MPRS.

Melalui sidang umum yang digelar pada 1966, lembaga tertinggi negara itu mengeluarkan dua ketetapannya, yaitu TAP MPRS No. IX/1966 yang mengukuhkan Supersemar menjadi Ketetapan (TAP) MPRS, dan TAP MPRS No. XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar, untuk setiap saat menjadi presiden apabila Soekarno berhalangan. Lembaga itu juga meminta Soekarno mempertanggungjawabkan sikapnya terkait dukungan terhadap PKI.

Pada 22 Juni 1966, Soekarno membacakan pidato pertanggungjawaban, namun pidato yang diberi judul 'Nawaksara' itu dianggap tidak lengkap. Pada 10 Januari 1967, Soekarno kembali membacakan pertanggungjawabannya yang kali ini diberi judul 'Pelengkap Nawaskara'. Namun pada 16 Februari 1967, MPRS juga menyatakan menolak pertanggungjawaban itu.

Akhirnya, berkat permintaan MPRS, pada 20 Januari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka. Penandatangan ini merupakan akhir dari karir Soekarno sebagai presiden RI karena sesuai TAP MPRS No. XV/1966, secara de facto Soeharto menjadi kepala pemerintahan Indonesia menggantikan dirinya.

Naiknya Soeharto menjadi presiden disahkan melalui Sidang Istimewa MPRS dengan agenda pencabutan kekuasaan Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai penggantinya. Bahkan dalam sidang itu, MPRS mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi yang disandang sang the founding father.

Jejak Beek dalam kudeta ini mungkin bisa dilacak dari perlakuan Soeharto selanjutnya kepada Soekarno. Setelah tidak lagi menjadi presiden, Soeharto menjadikan Soekarno sebagai tahanan politik, dan mengisolasinya dari dunia luar, sehingga tak dapat lagi berhubungan dengan rekan-rekan sesama pejuang yang merebut kemerdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang. Padahal ketika Soeharto ketahuan korupsi ketika masih menjadi Panglima Divisi Diponegoro, Soekarno memaafkannya. Meski Soeharto 'disekolahkan' dulu di SSKAD sebelum ditarik ke Jakarta, ke Markas Besar Angkatan Darat.

Ketika Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970, Soeharto juga tidak mau memenuhi amanat Soekarno untuk memakamkannya di Istana Batu Tulis, Bogor. Melalui Keppres RI No. 44 Tahun 1970, Soekarno dimakamkan di kota kelahirannya, Blitar, Jawa Timur.

Meski kemudian Soeharto menetapkan Negara dalam keadaan berkabung selama sepekan, apa yang dilakukan Soeharto terhadap Soekarno jelas terlalu berlebihan mengingat Soekarno tidak memiliki kesalahan fatal terhadapnya. Perlakuan Soeharto ini patut diduga mewakili kepentingan yang lain, yakni kepentingan orang yang menaikkannya menjadi presiden; Beek. Karena Beek benci komunis, maka praktis dia juga membenci Soekarno.

Setelah Soekarno dihabisi, selanjutnya, melalui tangan Soeharto, Islam menjadi sasaran berikutnya.
(bersambung ...)

Ahmadinejad Tuding Dunia Sedang Dikuasi Orang Bodoh

Posted: 27 Oct 2011 07:33 PM PDT

Mahmoud Ahmadinejad.
Jatuhnya sejumlah negara Muslim di kawasan Afrika dan Timur Tengah ke tangan oposisi yang didukung Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya, membuat Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berang. Ia menuding kalau saat ini dunia dikuasai oleh orang-orang bodoh.

Kepada Isna, kemarin, presiden yang selalu bersikap keras dan kritis terhadap Barat itu mengatakan bahwa 'orang' yang saat ini menguasai kekuatan dunia adalah orang-orang egois, hegemonik, dan tidak bijaksana.

"Mereka lupa akan Tuhan dan mereka merupakan orang terbodoh yang menguasai pusat kekuatan," katanya berapi-api.

Untuk itu Ahmadinejad meminta kaum oposisi di negara-negara kawasan Timur Tengah dan Afrika yang saat ini sedang bergejolak, mengubah pandangannya. Ia bahkan meminta 'orang' yang saat ini menguasai kekuatan dunia untuk menghindari tindakan kejahatan.

"Iran adalah pelopor monotheis dan keadilan didunia ini. Kami menantang apa yang saat ini tengah terjadi!" tambahnya.

Ahmadinejad tak pernah lelah menentang Barat. Bahkan hingga kini Iran masih bersitegang dengan AS akibat dituduh merencanakan pembunuhan terhadap Duta Besar Arab Saudi di Washington. Tudingan ini telah ditampik, dan Iran mengatakan bahwa AS selalu tampil dengan tuduhan-tuduhan barunya terhadap Iran. Tuduhan rencana pembunuhan ini juga dianggap Iran sebagai propaganda AS untuk merusak hubungan Arab Saudi dan Iran.

Meski demikian, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi tetap hadir di prosesi pemakaman Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Sultan demi mengendurkan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi.

Rencana Keji Amerika Terhadap Dunia, Terungkap

Posted: 27 Oct 2011 07:19 PM PDT

Donald Rumsfeld.
Rencana Amerika Serikat (AS) terhadap kehidupan di dunia ini baru-baru ini terungkap. Sebuah memo yang ditulis Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld pada 30 September 2001 dan ditujukan kepada Presiden AS George W Bush, pada September lalu diposting ke situs resmi Arsip Keamanan Nasional AS. Dalam memo itu terungkap kalau pemerintah AS berencana mengubah "peta politik dunia" dengan melancarkan perang di Afganistan, Irak, dan negara ketiga.

Dalam memo itu, Rumsfeld menulis, bahwa Washington harus berpikir lebih luas dan tidak hanya berfokus pada Al-Qaeda di Afghanistan.

"Jika perang tidak secara signifikan mengubah peta politik dunia, AS tidak akan mencapai tujuannya," imbuh isi memo itu.

Lebih jauh, dalam memo itu Rumsfeld mengatakan; "Ada nilai yang jelas tentang urutan besarnya perubahan yang diperlukan USG (United State of America Governement, red), dan harus membayangkan tujuan di sepanjang garis-garis yang telah ditetapkan. (Terutama terkait dengan) rezim baru di Afghanistan dan satu negara kunci lain (atau dua) yang mendukung terorisme".

Memo yang kini menjadi arsip nasional AS ini dibuat satu dekade lalu, setelah serangan 9/11 yang meluluhlantakkan gedung kembar WTC di New York.

Dalam memo itu, Rumsfeld jelas sekali menekankan agar AS mendukung kelompok oposisi lokal dengan cara-cara yang lebih efektif daripada melakukan penyerangan langsung ke negara-negara dimana oposisi itu berada. Rumsfeld khawatir jika AS melakukan serangan udara, maka akan "menciptakan gambaran bahwa orang Amerika membunuh kaum Muslim".

Menurut Rumsfeld, daripada AS menggunakan pasukannya yang kuat, namun tidak menemukan ratusan teroris di gua-gua Afghanistan, lebih baik menggantinya dengan menggunakan sumber daya militer dan kemanusiaan secara luas demi memperkuat pasukan oposisi, dan menteror negara 'pendukung teroris'. Bahkan isi memo itu menegaskan, bahwa pendekatan untuk perang yang dilancarkan tidak harus fokus pada 'serangan yang dilakukan secara langsung yang mengenai benda dan manusia'.

AS menyerbu Afganistan dengan dalih karena Osama bin Laden, pemimpin Al Qaida yang dituding sebagai pelaku teror serangan 9/11, bersembunyi di sana dan dilindungi oleh Taliban. Hingga kini, meski Osama telah ditembak di Pakistan, Afganistan masih bergejolak, dan ini termasuk perang terpanjang dalam sejarah AS dimana negara itu terlibat.

Pada 2003, AS juga menginvasi Irak dengan dalih bahwa mantan diktator Irak Saddam Hussein itu tak hanya mendukung Al Qaida, namun juga memiliki Senjata Pemusnah Massal (WMD). Belakangan terbukti bahwa tudingan itu hanya lah alasan demi menguasai sumber-sumber minyak di negeri Dongeng 1001 Malam itu.

Sayang, pada memo yang dipublikasikan terdapat sejumlah kata yang dihapus karena kata-kata itu mungkin terlalu sensitif dan berbahaya jika diketahui publik. Namun jika kita melihat fakta terkini yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika, seperti di Yaman, Mesir, Tunisia, dan Libya dimana AS jelas terlibat, agaknya isi memo itu telah dilaksanakan. Dan asal tahu, Rumsfeld seorang Yahudi, dan dia disebut-sebut sebagai anggota Freemasonry. Begitupula George W. Bush dan menurut isu; Obama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar