Sabtu, 29 Maret 2014

Remo-XP - Free Download Softwares Full

Remo-XP - Free Download Softwares Full


Cara Menyadap HP Android

Posted: 28 Mar 2014 10:05 AM PDT

Remo-xp.com – Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba berbagi trik bagaimana memata-matai (spy) atau menyadap aktivitas telphone (call), sms, whatsapp, gps (lokasi), browsing, dan masih...

Untuk informasi lengkap dan download software dan games lebih banyak lagi, silahkan kunjungi www.remo-xp.com

Jumat, 28 Maret 2014

Remo-XP - Free Download Softwares Full

Remo-XP - Free Download Softwares Full


PhotoInstrument 6.9 Full Serial

Posted: 27 Mar 2014 10:05 AM PDT

Remo-xp.com – PhotoInstrument adalah aplikasi editing photo yang berfungsi untuk mempercantik wajah. Misalnya anda ingin menghilangkan atau memperhalus kulit wajah, nah anda bisa menggunakan ...

Untuk informasi lengkap dan download software dan games lebih banyak lagi, silahkan kunjungi www.remo-xp.com

Kamis, 27 Maret 2014

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Indonesia dalam Incaran Mafia China Connection - 5 (Tamat)

Posted: 25 Mar 2014 05:05 PM PDT

SANGPEM - Negara besar adalah negara yang mampu berdiri di atas kaki sendiri dan tidak mempan diintervensi siapa pun, terutama kekuatan asing. Selain itu, negara besar adalah negara yang tak hanya memiliki wilayah yang luas dan penduduk yang banyak, namun juga negara dengan penduduk yang sejahtera, gemah ripah loh jinawi. Seperti itukah Indonesia sekarang?

Dalam orasi politik yang disampaikan saat berkampanye di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014), dengan tegas Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan kalau bangsa dan pemimpin negeri ini adalah kacung pihak asing karena telah diintervensi sedemikian rupa, sehingga negara maritim dan agraris ini bahkan tak hanya menjadi konsumen produk yang dihasilkan pihak asing tersebut, tapi juga sampai mengimpor bahan pangan yang sebenarnya dapat dihasilkan sendiri, seperti garam, bawang putih, pepaya, dan sebagainya.

Tak hanya itu, buruh-buruh di negeri ini pun, akibat diintervensi asing, digaji dengan sangat murah.


"Kita tidak boleh begini terus! Kita harus mulai berani mengatakan tidak, tidak dan tidak atas intervensi asing tersebut! Kita harus jadi bangsa yang mandiri, karena negara kita merupakan keempat terbesar di dunia, dan kekayaan alam kita merupakan yang kelima terbesar di dunia!" teriak Prabowo dengan berapi-api.

Mantan Danjen Kopassus yang juga capres Partai Gerindra ini bahkan dengan tegas meminta masyarakat untuk jangan memilih calon presiden (capres) boneka, karena capres seperti itu jika terpilih tidak akan membuat negara ini menjadi lebih baik!

Prabowo tidak menjelaskan siapa capres boneka yang dimaksud, namun pegiat LSM senior Amir Hamzah menganalisis kalau yang dimaksud Prabowo adalah Jokowi. Ia yakin, karena sebagai seorang mantan Danjen Kopassus, Prabowo pasti takkan ngomong sembarangan, dan apa yang dikatakannya itu dapat dipertanggungjawabkan.

"Apalagi karena saat kampanye di Sragen (Jawa Tengah) pada 16 Maret lalu, Prabowo juga mengatakan hal yang sama. Dan itu hanya 48 jam setelah Jokowi mendapat mandat dari Mega untuk nyapres," imbuhnya.

Untuk diketahui, saat Jokowi-Ahok menjadi cagub dan cawagub pada Pilkada DKI 2012, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, menjadi salah satu penyandang dana untuk kampanye pasangan ini. Setelah keduanya memenangi Pilkada, Hashim mengundurkan diri karena merasa tugasnya sudah selesai. Keterlibatan Hashim kala itu, menurut sejumlah kalangan, memungkinkan dirinya untuk mengetahui mengapa Jokowi didorong agar mengikuti Pilkada DKI, dan oleh siapa serta untuk tujuan apa.

Seorang caleg Gerindra dari salah satu dapil di Jakarta Selatan, dan ketika Pilkada DKI 2012 menjadi salah seorang anggota tim sukses Jokowi-Ahok, membenarkan sinyalemen Prabowo tentang capres boneka yang mengarah kepada Jokowi. Ia bahkan membenarkan adanya keterlibatan pengusaha James Riady sebagai penyandang dana Jokowi-Ahok, dan Jokowi for President.

"Tapi kalau soal China Connection-lah yang menjadikan dia sebagai capres boneka, saya malah belum tahu dan baru dengar," katanya.

Hingga kini pun belum ada tanggapan dari PDIP maupun dari Jokowi atas artikel yang ditayangkan VOA Islam dan akhirzaman.info. Entah apakah mereka belum tahu tentang tayangan artikel itu, atau karena mereka sengaja tidak menanggapinya? Wallahu'alam.

Tapi yang pasti, ketika Jokowi secara tidak langsung meminta Prabowo agar berpolitik dengan santun dan tidak menjelek-jelekkan capres lain, Prabowo membuat sebuah puisi yang dibacakan saat kampanye di GBK, Minggu (23/3/2014). Begini antara lain syair puisinya :

"Boleh berbohong, Asal santun
Boleh nipu, Asal santun

Boleh nyuri, Asal santun
Boleh khianat, Asal santun
Boleh jual negeri, Asal santun
"

Puisi ini dengan telanjang mengarah kemana, karena dengan maju sebagai capres meski telah berjanji akan menuntaskan lima tahun jabatannya (hingga 2017), Jokowi jelas telah berbohong dan berkhianat. VOA Islam dan akhirzaman.info bahkan melansir kalau ketika masih menjabat sebagai Walikota Solo, Jokowi diduga pernah melakukan korupsi. Tak heran jika dalam puisinya, Prabowo mengatakan; boleh nyuri asal santun.

Inilah tiga saja dari beberapa dugaan korupsi yang dilakukan Jokowi :
1. Jokowi terlibat dalam penggelapan/korupsi dana APBD untuk KONI Surakarta sebesar Rp. 10 miliar. Sebagian di alihkannya ke Persis secara melanggar hukum.
2. Jokowi terlibat korupsi dan suap dalam pelepasan aset pemda Solo, Hotel Maliyawan, dimana pelepasan aset gedung hotel sarat suap dan KKN. Mengenai suap dan korupsi Jokowi serta pelanggaran UU, PP, Perda, dll.
3. Korupsi Jokowi pada penyaluran dana BPMKS sebesar Rp. 9.9 miliar, dimana laporan realisasi 110.000 siswa namun faktanya ternyata kurang dari 65.000 siswa Solo. (Tamat)

Remo-XP - Free Download Softwares Full

Remo-XP - Free Download Softwares Full


IBM SPSS Statistics 21 x86 Full Crack

Posted: 26 Mar 2014 10:05 AM PDT

Remo-xp.com – Beberapa waktu yang lalu saya sudah pernah share IBM SPSS Statistics v22 x64. Berhubung ada yang request versi x86/32 bit nya, dan saya belum menemukan IBM SPSS v22 yang 32 bit,...

Untuk informasi lengkap dan download software dan games lebih banyak lagi, silahkan kunjungi www.remo-xp.com

Rabu, 26 Maret 2014

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Indonesia dalam Incaran Mafia China Connection - 4

Posted: 24 Mar 2014 04:53 PM PDT

SANGPEM - Jumat 14 Maret 2014 barangkali menjadi hari yang cukup bersejarah bagi PDI-Perjuangan karena saat itu 22 purnawirawan jenderal TNI dan Polri menyatakan bergabung dengan partai berlambang moncong putih tersebut, demi menyukseskan pencapresan Jokowi di Pemilu 2014 ini.

"Ibu Mega telah memutuskan suatu hal luar biasa di tengah-tengah kerinduan rakyat akan hadirnya pemimpin yang mau mendahulukan kepentingan bangsa," ujar Jenderal (Purn) Luhut B Pandjaitan, salah satu dari 22 purnawirawan jenderal TNI dan Polri yang merapat ke PDIP, saat menyampaikan dukungannya tersebut di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.


Luhut B. Panjaitan. (int)
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Kabinet Persatuan ini optimistis Jokowi takkan menyia-nyiakan mandat yang diberikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepadanya, sehingga mantan walikota Solo itu dapat maju sebagai capres, dan menyatakan bahwa Pemilu 2014 ini akan menarik karena Jokowi akan bertemu dengan Aburizal Bakrie sebagai capres dari Partai Golkar.
"Hanya mereka berdua (PDIP dan Golkar) yang mempunyai kemungkinan lolos dan sanggup menembus ambang batas parliamentary threshold sebesar 20 persen suara nasional. Kami mengapresiasi keduanya," ujar purnawirawan yang juga merupakan wakil ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar ini.

Terkesan tak ada yang istimewa dalam peristiwa bergabungnya ke-22 purnawirawan TNI dan Polri itu ke PDIP demi menyukseskan pencapresan Jokowi, namun jika Anda membaca berita yang dilansir VOA Islam dan dikutip akhirzaman.info, Anda akan tercengang karena di situ disebutkan bahwa Luhut adalah jenderal yang mengkonsolidasikan konglomerat Indonesia keturunan Tionghoa di Singapura, yang beberapa di antaranya masih berstatus sebagai buronan kasus BLBI. Jumlah konglomerat yang dikonsilidasikan sekitar 20 orang. Benarkah?

Hingga kini belum ada sanggahan atau klarifikasi atas tulisan tersebut, namun pegiat LSM senior Amir Hamzah mengatakan, Jokowi dan Megawati Soekarnoputri pada Oktober 2013 silam memang pernah ke Singapura, dan setelah itu, pada 13 Maret 2014, sekitar 60 pengusaha rapat bersama Mega di kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Amir bahkan mengatakan, rentetan kejadian itu memiliki makna tersendiri karena berdasarkan informasi yang ia dapat, Mega sebenarnya masih ingin maju sebagai capres, namun karena ada tekanan, terutama dari kelompok konspirasi di eksternal PDIP, dia pun memberi  mandat kepada Jokowi untuk nyapres.

Ketika ditanya kelompok konspirasi mana yang menekan Mega, Amir menduga kalau 60 pengusaha yang rapat dengan Mega kemungkinan ada yang merupakan perwakilan-perwakilan dari hasil kunjungan Mega dan Jokowi ke Singapura.

"Karena itu saya berharap, jika analisa saya ini benar, masyarakat waspada. Jika tidak, maka Pilpres 2014 akan menghasilkan seorang presiden virtual (presiden boneka) yang sepak terjangnya sama dengan presiden AS ke-28, Woodrow Wilson," imbuh dia.

Pertanyaannya sekarang, apakah Mega dan Jokowi ke Singapura untuk dipertemukan dengan 20 konglomerat yang telah dikonsolidasikan itu? Menarik untuk dikaji apa yang dikatakan Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga kepada media setelah pertemuan Mega dengan ke-60 pengusaha tersebut di kantor DPP PDIP.

"Para pengusaha ingin memberikan masukan pemikiran bilamana PDI Perjuangan diberikan kesempatan melalui pilihan rakyat untuk memimpin dalam pemerintahan yang akan datang. Pertemuan itu dalam rangka membangun komunikasi dengan para pengusaha. PDIP juga mengharapkan dukungan para pengusaha itu," katanya.

Yang juga menjadi pertanyaan, di antara para tokoh yang telah menyatakan maju sebagai capres 2014, ada dua yang merupakan purnawirawan TNI, yakni Wiranto dari Partai Hanura, dan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, tapi mengapa para purnawirawan TNI mendukung Jokowi?

Soal ini Amir Hamzah mengatakan, soal siapa mendukung siapa, itu hak setiap orang yang tak dapat diganggu gugat. Apalagi karena dalam dunia politik tidak ada kawan atau lawan. Yang ada hanya kepentingan.

Namun demikian, jelasnya, sejak para tentara masih di akademi, memang telah ada rivalitas yang dipicu oleh masalah angkatan dan oleh adanya kelompok-kelompok selama masih di akademi tersebut. Kondisi ini diperparah pada masa Orde Baru karena kedekatan para tentara dengan penguasa kala itu berlapis-lapis dimana dikenal dengan istilah lingkaran satu, lingkaran dua, lingkaran tiga dan seterusnya.

"Tapi karena di era itu dominasi Soeharto di internal TNI cukup kuat, rivalitas itu tidak muncul ke permukaan dan diketahui publik. Namun setelah Orde Baru tumbang dan berganti era reformasi, ya, sudah, bubar. Apalagi karena organisasi purnawirawan TNI kan sekarang banyak. Kalau dulu hanya Pepabri, sekarang ada Persatuan Purnawirawan TNI AL, AU, AD, dan sebagainya. Pengorganisasiannya pun cenderung (menimbulkan) konflik," jelas dia.

Tak ada masalah sebenarnya jika keterlibatan para jenderal itu dalam mendukung pencapresan Jokowi, murni karena pilihan hati nurani. Tapi bagaimana jika berita yang dilansir VOA Islam itu benar? Sudah menjadi apakah sebenarnya negeri ini?

Selain Luhut B Panjaitan, inilah para purnawirawan jenderal TNI dan Polri yang kini berada dalam barisan Jokowi: mantan Wakil Ketua KPK Irjen Pol (Purn) Bibit Samad Rianto, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar dan Subagyo HS. Ada juga mantan Kapuspen TNI Letjen (Purn) Yunus Yosfiah, mantan Aster TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo, Letnan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Letjen TNI (Purn) Sumardi, Letjen TNI (Purn) Johny Lumintang, Letjen TNI (Purn) Abdul Muis, Mayjen TNI (Purn) Syamsir Siregar, Mayjen TNI (Purn) Samsudin, Mayjen TNI (Purn) Zainal Abidin. Mayjen TNI (Purn) Suadiatma, Mayjen TNI (Purn) Heriyono, Mayjen TNI (Purn) Zul Effendi Syarif, Laksamana Muda (Purn) Handoko, Mayjen TNI (Purn) Heriyadi, Marsekal muda (Purn) Sonny Rinjani, Brigjen TNI (Purn) Paulus Prananto, Brigjen TNI (Purn) Eddy Kustiwa, dan Letjen TNI (Purn) Sintong Pandjaitan. (bersambung)

Remo-XP - Free Download Softwares Full

Remo-XP - Free Download Softwares Full


Adobe Acrobat XI Pro 11.0.6 Full Patch

Posted: 25 Mar 2014 10:05 AM PDT

Remo-xp.com – Dahulu sekali saya juga sudah pernah share Acrobat XI Pro Portable 11.0.3, berhubung ada yang share versi terbarunya dan full bukan portable, jadi langsung aja saya share Adobe...

Untuk informasi lengkap dan download software dan games lebih banyak lagi, silahkan kunjungi www.remo-xp.com

Selasa, 25 Maret 2014

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Indonesia dalam Incaran Mafia China Connection - 3

Posted: 24 Mar 2014 05:17 AM PDT

SANGPEM - Bahwa pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono tak lepas dari intervensi asing, telah menjadi rahasia umum, karena selain telah diperbincangkan di sana-sini, buku terkait hal itu pun telah pernah diterbitkan. Apalagi karena lambang Partai Demokrat yang dipimpin presiden yang akrab disapa SBY itu mirip dengan lambang Bintang David, salah satu simbol bangsa Yahudi. Nama Partai Demokrat pun ada di Amerika.

Konon, menurut beberapa sumber rujukan, termasuk VOA Islam, pihak asing yang selama ini mengintervensi pemerintahan SBY adalah Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya yang kita tahu kebijakan-kebijakannya amat dipengaruhi oleh kaum kapitalis atau Yahudi. Bahkan VOA Islam menjuluki pihak asing yang merajalela di Indonesia selama ini sebagai The Godfather, karena sepak terjang para "penunggang" itu tak jauh berbeda dengan dampak yang ditimbulkan oleh mafia, yakni membuat korbannya menderita. Dan dalam hal ini, sang korban adalah rakyat Indonesia karena intervensi asing tersebut tak hanya membuat negara ini tak kunjung menjadi negara maju yang rakyatnya sejahtera, namun menjadi negara yang selalu dirundung masalah. Bahkan meski Indonesia merupakan negera maritim dan agraris, negara yang kaya akan hasil bumi ini telah menjadi negara konsumtif karena pemerintah membuka keran impor yang terlalu lebar untuk hampir semua jenis produk.



Jika dirunut dari sejarahnya, mafia adalah organisasi kejahatan yang didirikan oleh Guiseppe Mazzini, grand master Freemasonry derajat ke-33 yang juga pimpinan tertinggi Illuminati pasca meninggalnya Adam Weishaupt pada 1830. Dia mendirikan organisasi yang menjalankan bisnis narkoba, prostitusi, penyelundupan, rente, dan lain sebagainya itu di Italia dengan organisasinya yang dikenal dengan sebutan Gangster Sicilia. Dari Italia, organisasi kejahatan ini menyebar ke seluruh dunia, termasuk AS dan Asia. Di Jepang, organisasi semacam ini dikenal dengan nama Yakuza. Sedang di China bernama Triad.

VOA Islam menjelaskan, berdasarkan konfirmasi yang diperoleh dari jenderal purnawirawan yang bekerja sebagai penasehat Presiden RI, diketahui kalau The China Connection merupakan jaringan yang di dalamnya terdapat pengusaha dan konglomerat lokal beretnis Tionghoa yang di antaranya bahkan pernah terlibat kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dan masih "bersembunyi" di Singapura. VOA Islam menyebut jaringan ini sebagai mafia, karena sepak terjangnya memang berpotensi amat merugikan rakyat Indonesia karena yang sedang mereka ciptakan adalah pemimpin boneka yang akan dapat mereka kendalikan sesuai kepentingan dan kemauannya.

Belum jelas bagaimana kronologis awal mulanya, sehingga Jokowi menjadi "target" jaringan orang-orang berkantong tebal tersebut. Namun menurut VOA Islam, ide pembentukan pemimpin boneka tersebut dicetuskan oleh aktivis dari sebuah universitas terkemuka di Yogyakarta untuk dijadikan gubernur atau presiden, melalui rekayasa opini. "Proyek" yang melibatkan pengusaha lokal beretnis Tionghoa sebagai penyandang dana ini dimulai pada Pilwalkot Solo yang digelar pada Mei 2010. Kala itu penyandang dananya adalah pengusaha Tionghoa yang di antaranya berinisial IT dari PT Paragon, dan L dari PT Sritex. Proyek ini sukses menghantarkan Jokowi yang maju sebagai calon incumbent, memenangkan Pilwalkot Solo tersebut, dan berhak menjadi walikota di kota kecil itu untuk periode kedua.

Sesuai target, "kelompok mafia" tersebut kemudian melirik Pilgub Jawa Tengah yang digelar pada Mei 2013, dan berniat mencalonkan Jokowi untuk bersaing dengan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo yang maju sebagai calon incumbent dari Partai Demokrat. Pada titik ini, satu lagi pengusaha keturunan Tionghoa melibatkan diri. Inisialnya ES. Dia mantan pemilik Grup Astra. Namun rencana itu batal karena "komplotan" ini melirik Pilkada DKI Jakarta yang dihelat pada 2012. Konon, perubahan target ini terjadi setelah ES dkk sukses mengkonsolidasikan hampir seluruh kekuatan pengusaha dan konglomerat keturunan Tionghoa untuk mendukung pencalonan Jokowi di Pilkada DKI yang jelas membutuhkan dana yang jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan jika Jokowi "hanya diceburkan" ke Pilgub Jawa Tengah. Konon pula kesuksesan ES dkk mengkonsolidasikan kekuatan konglomerat Tionghoa, berkat peran James Riady, pemilik Lippo Grup, yang pada Pemilu 2009 menjadi tim koordinator dana pasangan SBY-Boediono. Dana yang terhimpun, yang katanya mencapai Rp200 miliar lebih, akan digunakan tak hanya untuk mengantarkan Jokowi menjadi DKI 1, tapi juga RI 1!

Mengapa para aktivis itu berkomplot dengan para pengusaha dan konglomerat China untuk menjadikan Jokowi sebagai DKI 1, dan kemudian RI 1, masih misteri. Tapi bahwa para pengusaha dan konglomerat itu berminat mendukung "proyek pembentukan pemimpin boneka" itu, rasanya tak sulit ditebak.

Meski menyatakan diri telah berbaur, hingga kini di antara etnis Tionghoa masih ada yang bersikap eksklusif, sehingga tak mudah bagi warga pribumi Indonesia untuk berbaur dengan mereka. Bahkan banyak sekali perusahaan-perusahaan milik pengusaha Tionghoa yang bersikap diskriminatif terhadap karyawan berstatus pribumi, sehingga prosisi-posisi strategis di perusahaan itu semuanya dipegang oleh karyawan dengan etnis yang sama, Tionghoa.

Selain itu, selama 32 tahun Orde Baru berkuasa, kehidupan kaum minoritas ini dikekang oleh Presiden Soeharto melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan dan Istiadat China, sehingga mereka tidak bebas dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahkan dalam mengurus perizinan dan administrasi kependudukan pun mereka dipersulit. Padahal, jaringan bisnis dan perusahaan-perusahaan warga keturunan ini, menurut data, menyumbang 50% dari PDB (pendapatan domestik bruto), dan mereka menguasai 80% perusahaan media massa di Tanah Air. Salah satunya yang bernaung dalam MNC Grup.

Maka, seperti diungkap VOA Islam, tak heran jika China Connection ini ingin bangkit dan mendepak kekuatan asing yang selama ini bercokol di Indonesia, dan menjadi "raja baru" yang akan dengan sangat bebas dan leluasa mengendalikan pemerintahan Indonesia dari belakang layar. Yang memprihatinkan, sejumlah pensiunan jenderal TNI dan Polri pun kini berada dalam barisan Jokowi! (bersambung)

Remo-XP - Free Download Softwares Full

Remo-XP - Free Download Softwares Full


Nuance PDF Converter Enterprise v7.3 Full Serial

Posted: 24 Mar 2014 10:05 AM PDT

Remo-xp.com – Nuance PDF Converter Enterprise adalah salah satu aplikasi PDF yang powerful untuk membuat, mengedit, konversi (convert) dan share dengan kolega atau konsumen. Buat yang sudah...

Untuk informasi lengkap dan download software dan games lebih banyak lagi, silahkan kunjungi www.remo-xp.com

Senin, 24 Maret 2014

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Indonesia dalam Incaran Mafia China Connection - 2

Posted: 23 Mar 2014 07:59 AM PDT

SANGPEM - Suasana sangat berbeda terjadi di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, sejak setelah Jokowi-Ahok dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi pada Oktober 2012 sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Bukan karena Jokowi memenuhi janjinya untuk hanya berada satu jam di kantor, dan selebihnya di lapangan (blusukan), tapi juga dalam hal peliputan wartawan yang ngepos di kantor gubernur DKI Jakarta tersebut.

Ketika gubernur provinsi terkaya di Indonesia ini masih dijabat Fauzi Bowo, Sutiyoso, Suryadi Sudirja dan sebagainya, press room wartawan Balaikota hanya satu, yakni yang berada di lantai dasar gedung Blok D Kompleks Balaikota. Namun setelah Jokowi dilantik, press room "beranak" menjadi tiga karena ada dua tambahan press room baru. Yang pertama di teras Balai Agung Balaikota DKI Jakarta, dan kedua di lantai dua gedung Blok F Balaikota, persis di seberang ruang kerja Ahok. Penambahan ini praktis menambah jumlah wartawan yang meliput di kantor orang nomor 1 dan 2 di DKI tersebut dari sekitar 45-an orang, menjadi lebih dari 100 orang.


Uniknya, wartawan yang "ngepos" di dua press room tambahan tersebut memiliki tugas yang serupa tapi tak sama dengan yang ngepos di press room yang pertama, karena wartawan yang ngepos di teras Balai Agung, yang terdiri dari wartawan media cetak, radio, televisi dan online, hanya bertugas mengikuti Jokowi blusukan kemana-mana. Sedang yang ngepos di lantai dua Blok F bertugas mewawancarai Ahok untuk hal apa pun.

Yang lebih unik, wartawan-wartawan yang "menghuni" press room di teras Balai Agung maupun di lantai dua Blok F, kebanyakan wartawan dari media yang sama dengan yang "menghuni" press room yang di lantai gedung Blok D, sehingga otomatis setelah Jokowi-Ahok menjadi DKI 1 dan 2, hampir semua media di Jakarta menempatkan sedikitnya tiga wartawan di Balaikota DKI Jakarta. Luar biasa!

Konon, berdasarkan informasi yang beredar di lingkungan Balaikota, media-media yang wartawannya mengikuti Jokowi blusukan dan yang khusus mewawancarai Ahok, telah dikontrak, tapi bukan oleh Jokowi dan Ahok dengan menggunakan dana dari APBD, melainkan dari pihak luar Pemprov DKI yang memang tengah "menggiring Jokowi" menjadi presiden, dan menyetting Ahok agar menjadi gubernur DKI Jakarta. Tujuannya jelas, untuk mencitrakan Jokowi sebagai tokoh yang membumi dan layak dipilih sebagai presiden pada Pilpres 2014. Bahkan lembaga-lembaga survei yang selalu menempatkan Jokowi sebagai top of the top dari semua capres, juga diduga dibayar untuk menggiring opini ke arah yang sama. Informasi ini dibenarkan pegiat LSM senior yang telah puluhan tahun malang melintang di Balaikota dan DPRD DKI Jakarta, Amir Hamzah.

"Ya, itu ada yang membayar untuk pencitraan Jokowi agar terbentuk opini kalau Jokowi tokoh masa depan yang layak dipilih dalam Pilpres," katanya.

Soal dibayarnya media-media dan lembaga survei tersebut, juga dipublikasikan VOA Islam dan dikutip akhirzaman.info. Mereka menyebut, media-media yang dikontrak adalah media-media yang berada di bawah panji First Media Grup, Detik Grup, Kompas/Gramedia Grup, Jawa Pos Grup, Tempo, Tribunnews Grup, Metro TV. SCTV Grup, dan Vivanews Grup.

VOA Islam bahkan mengatakan, demi pencitraan tersebut, pihak yang tengah menjadikan Jokowi sebagai "boneka kepentingannya" tersebut juga memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, Kaskus, dan lain-lain yang dijalankan oleh ratusan relawan bayaran yang bergabung dalam JASMEV (Jokowi Ahok Social Media Volunteer). Jejaring sosial ini dimanfaatkan untuk meng-counter pemberitaan maupun isu-isu dan komentar miring tentang Jokowi agar tidak berkembang menjadi opini publik yang merugikan.

Soal counter meng-counter isu dan pemberitaan ini, sempat pula dikeluhkan Amir Hamzah karena katanya, kini berita-berita yang dibuat wartawan Balaikota tak ada yang kritis, meski kebijakan Jokowi-Ahok tidak selalu benar.

"Mereka sepertinya takut, karena katanya, sekali mereka membuat berita miring, mereka langsung diserang dengan berbagai komentar yang membuat mereka mikir dua kali sebelum membuat berita yang sejenis," katanya.

Sekarang pertanyaannya adalah, siapakah yang terlibat dalam Mafia China Connection yang tengah berupaya mengusai Jakarta dan Indonesia dengan menjadikan Jokowi sebagai boneka yang dikendalikannya? Dan apa tujuan terbesarnya? (bersambung)

Remo-XP - Free Download Softwares Full

Remo-XP - Free Download Softwares Full


Cara Menghilangkan Tanda Panah Arrow Shortcut Icon Desktop

Posted: 23 Mar 2014 10:05 AM PDT

Remo-xp.com – Pada kesempatan kali ini saya share tips ringan bagaimana menghilangkan atau mengedit tanda panah (arrow) shortcut icon di desktop windows, simple memang tapi kadang kurang sreg...

Untuk informasi lengkap dan download software dan games lebih banyak lagi, silahkan kunjungi www.remo-xp.com

Minggu, 23 Maret 2014

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Indonesia dalam Incaran Mafia China Connection - 1

Posted: 21 Mar 2014 07:48 PM PDT

SANGPEM – Tokoh yang satu ini sedang "mengharu biru" bangsa Indonesia dengan kesedehanaan dan gaya kepemimpinannya yang berbeda. Ya, tak ada yang menyangkal bahwa mantan walikota Solo yang kini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta ini merupakan salah satu tokoh yang sedang sangat melejit, mengalahkan pamor sejumlah politikus yang bahkan lebih senior darinya. Terlebih setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 14 Maret 2014 silam memberinya mandat untuk menjadi capres pada Pemilu Presiden (Pilpres) tahun ini.

Ya, Joko Widodo memang tengah menjadi "bintang yang teramat terang". Pamornya melejit dengan cepat setelah diusung PDIP dan Partai Gerindra untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2012, berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan menang.


Gaya kepemimpinannya yang mengedepankan pola blusukan dengan dalih agar dapat melihat secara langsung hasil kerja anak buahnya di lapangan, membuat masyarakat Jakarta simpati dan amat mencintai tokoh yang akrab disapa Jokowi ini. Maka, jadilah dia idola baru yang dielu-elukan, diagung-agungkan, dan bahkan menjadi tumpuan harapan masyarakat untuk dapat menyelesaikan semua persoalan di Jakarta yang tak mampu diselesaikan oleh gubernur-gubernur DKI Jakarta yang sebelumnya, yakni Sutiyoso yang menjabat hingga dua periode (1997-2002 dan 2002-2007), dan Fauzi Bowo yang dikalahkannya pada Pilkada DKI 2012 (periode 2007-2012).

Kini, setelah Jokowi menerima mandat dari Mega, anggota "Fans Club" pengusaha meubel yang lahir dan besar di Solo ini sebagian besar kecewa karena janji Jokowi saat dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 dengan didampingi Ahok sebagai Wagub, kecewa dan merasa dibohongi. Beberapa dari mereka yang tergabung dalam kelompok organisasi tertentu, berdemo di Balaikota DKI Jakarta, tempat dimana Jokowi berkantor, dan menuntut agar mantan walikota Solo dua periode itu menepati janji dan mengembalikan mandat yang telah diterimanya dari Mega. Namun dapat dipastikan kalau tuntutan itu TAKKAN PERNAH DIKABULKAN! Mengapa?


Isu yang Menjadi Nyata


Jika dilihat secara awam, kesuksesan Jokowi berkiprah di kancah perpolitikan nasional dalam waktu yang relatif sangat singkat, hanya dua tahun (2012-2014), terkesan wajar, karena dia memang punya "modal" untuk itu. Pertama, dia kader PDIP Solo yang sebelumnya hanya berkiprah di kota kelahirannya itu, namun menang di Pilkada Jakarta dengan lawan teramat berat; incumbent Fauzi Bowo.

Kedua, dia memiliki kepribadian yang bersahaja, gaya kepemimpinannya beda, dan dia juga ramah kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk kepada rakyat jelata sekali pun. Maka, jika kemudian menjadi politikus dan pejabat pemerintahan yang dielu-elukan dan diagung-agungkan, adalah sesuatu yang wajar. Apalagi karena sejak zaman Orde Baru sekali pun, Indonesia belum pernah memiliki pemimpin yang seperti ini.

Namun jika Anda memiliki akses untuk mendapatkan informasi yang lebih dari sekedar apa yang terlihat oleh mata, Anda akan terkejut, sehingga tak heran jika akhirzaman.info pun berani mengutip dari VOA Islam kalau kesuksesan Jokowi itu bukan hanya karena faktor kepribadiannya, namun karena merupakan hasil dari sebuah grand design dari kelompok Mafia China Connection untuk menguasai Indonesia (SELENGKAPNYA KLIK DI SINI).

Sebenarnya, apa yang terjadi saat ini, dimana Jokowi akan nyapres setelah memenangi Pilkada DKI 2012, isunya telah berhembus saat Pilkada masih berlangsung. Isu itu menyebutkan, langkah Jokowi mengikuti Pilkada DKI hanya sebuah test case karena target utamanya Pilpres 2014. Indikasinya adalah, selain "kehadiran" Jokowi di Jakarta merupakan sesuatu yang tiba-tiba dan tanpa diduga, dia juga dipasangkan oleh pasangan yang tak biasa dan tidak pernah terjadi sebelumnya dalam Pilkada DKI, baik dari segi etnis maupun agamanya. Yakni Ahok. Isu menyebutkan, jika Jokowi memenangi Pilkada DKI, maka akan menjadi modal yang amat berharga untuk melangkah ke Pilpres, dan menang pula pada ajang akbar tersebut.

Yang lebih mencemaskan adalah, isu juga menyebut kalau penduetan Jokowi-Ahok bukan tanpa tujuan karena jika Jokowi nyapres dan menang, maka sesuai UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Ahok akan naik menggantikannya sebagai gubernur, sehingga Jakarta "jatuh" ke tangan China. Dan untuk diketahui, menguasai Jakarta sama artinya dengan menguasai Indonesia, karena Jakarta bukan hanya ibukota negara, tapi juga barometer bagi provinsi-provinsi lain.

Akibat isu ini, selama masa kampanye Pilkada DKI 2012, isu SARA sempat merebak karena banyak warga Jakarta, terutama etnis Betawi yang merupakan penduduk asli provinsi ini, dengan sengaja melakukan "black campaign" karena tak mau memiliki wagub beretnis Tionghoa dan non muslim pula, sehingga meski menilai Fauzi Bowo sosok yang arogan, mereka berbondong-bondong mendukung sang calon incumbent tersebut. Apalagi karena kala itu pun sempat berhembus isu kalau Jokowi juga keturunan China dan non muslim. Meski dibantah keras oleh tim suksesnya.

Namun sayangnya fakta membuktikan, serangan yang dialami Jokowi-Ahok justru membentuk opini kalau pasangan ini dizolimi, sehingga setelah pasangan Adang Darajatun-Dani Anwar yang diusung PKS kandas di putaran pertama, pasangan ini sukses mengkandaskan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli pada putaran kedua. Sejumlah pengamat politik meyakini, kemenangan Jokowi-Ahok antara lain diakibatkan oleh kinerja tim suksesnya yang amat efektif dalam menangkal isu-isu dan serangan dari pihak lawan, sehingga "titik lemah" bangsa Indonesia, termasuk penduduk Jakarta, yang mudah iba kepada orang yang dizolimi, dapat dimanfaatkan.

Kini isu telah menjadi kenyataan karena Jokowi telah menjadi salah satu capres 2014. Tapi benarkah kiprah Jokowi ini merupakan bagian dari sebuah grand design dari sekelompok pengusaha jaringan etnis Tionghoa yang ingin mengusai Indonesia? Jika benar, untuk apa dan mengapa? (bersambung)

Remo-XP - Free Download Softwares Full

Remo-XP - Free Download Softwares Full


Driver S3 ProSavageDDR 6.14.10.003

Posted: 22 Mar 2014 10:05 AM PDT

Remo-xp.com – Kemarin saya baru saja dimintai tolong sama tetangga untuk install ulang komputernya, setelah install ulang ternyata driver untuk Graphics lumayan susah juga di cari, setelah...

Untuk informasi lengkap dan download software dan games lebih banyak lagi, silahkan kunjungi www.remo-xp.com