Yahudi Rusak Sendi-sendi Kehidupan Goyim - 5 Posted: 07 Jul 2012 07:51 AM PDT Naturalis merupakan satu dari begitu banyakaliran dalam filsafat yang dicekoki Yahudi kepada para goyim agar mereka tersesat dari agama yang dianut maupun dalam memahami banyak hal. Dalam banyak kasus, aliran-aliran itu terbukti hanya memicu kontroversi, membuahkan pro-kontra yang berkepanjangan, dan memicu munculnya aliran-aliran baru. Freemason cs sengaja menyebar ideologi-ideologi agar goyim terpecah belah dan mudah dihancurkan.
4. Yahudi memanipulasi fikiran manusia
Aliran naturalis lahir pada abad ke-17 dan mengalami perkembangan pada abad ke-18. Aliran dalam ilmu filsafat ini lahir sebagai reaksi terhadap aliran filsafat pendidikan Aristotalian-Thomistik. Secara definitif, naturalisme berasal dari kata "nature" atau alam, dan aliran ini merupakan teori yang menerima "nature" sebagai keseluruhan realitas. Aliran ini didukung oleh tiga aliran besar, yaitu realisme, empirisme dan rasionalisme. Namun demikian, pada dasarnya semua penganut naturalis merupakan penganut realisme, meski tidak semua penganut realisme merupakan penganut naturalisme. Bahkan Imam Barnadib menyebut, realisme merupakan anak dari naturalisme. Karenanya, tak heran jika banyak ide-ide pemikiran realisme sejalan dengan naturalisme.
| Plato. | Jika Anda beranggapan bahwa filsafat yang juga dianut para tokoh dunia seperti Plato (427 – 347 SM) dan Aristoteles (384 – 322 SM) ini merupakan aliran yang "mendewakan" alam sebagai ciptaan Tuhan, Anda keliru karena naturalisme merupakan aliran yang tidak menerima dan mengakui bahwa alam yang indah dan menakjubkan ini, juga seluruh isinya, merupakan ciptaan Tuhan. Aliran ini berpandangan, apa yang ada di jagat raya terjadi dengan sendirinya melalui proses yang begitu panjang dan lama (sesuai dengan Teori Evolusi).
Filsafat naturalis memiliki pandangan yang mendekati aliran materialisme, doktrin lain yang juga dimunculkan dan dikembangkan Yahudi untuk para goyim. Bahkan ilmuwan muslim Harun Yahya mengatakan, Teori Evolusi dapat dianggap sebagai pondasi filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia, yakni materialisme.
Menuruh Harun, filsafat materialisme merupakan pemikiran yang mengandung sejumlah kepalsuan terkait dengan mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka Bumi.
"Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi yang merupakan esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang menimpa hidup manusia," katanya.
| Harun Yahya | Lebih jauh Harun Yahya mengatakan, kerusakan akibat ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu, melainkan juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat, dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti patriotisme, cinta bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu singkat.
Harun meletakkan filsafat materialisme sebagaii salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa. Pasalnya, materialisme juga berperan sebagai pendukung ideologi-ideologi anarkis dan bersifat memecah belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Komunisme merupakan ideologi yang kelahirannya didukung filsafat materialisme, karena selain tidak mengakui adanya Tuhan, komunisme juga menghancurkan tatanan sakral seperti keluarga dan negara, dan menjadi ideologi fundamental bagi segala bentuk gerakan separatis yang menolak struktur kesatuan suatu negara. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus komunisme, menganggap buku "The Origin of Species" yang ditulis Darwin sebagai "Buku yang berisi landasan sejarah alam bagi pandangan kami". Dan perlu diketahui, Karl Marx adalah seorang Yahudi ateis asal Jerman. Ia juga anggota Freemasonry dan seorang satanis.
"Bahaya Naturalis dan Darwinisme" juga diakui Paus Leo III, pemimpin Katolik dunia. Pada 1884, Paus mengeluarkan sebuah dekrit yang dikenal dengan nama "Humanus Genus". Dalam dekrit itu, Paus menyampaikan sejumlah pernyataan penting tentang Masonry dan aktivitas-aktivitasnya. Ia menulis:
"Pada periode ini para pendukung setia setan tampaknya sedang menggabungkan diri, dan berjuang dengan gelora yang padu, dipimpin atau dibantu oleh asosiasi yang tersebar luas dan terorganisasi kuat yang disebut Freemason. Tidak lagi merahasiakan tujuan-tujuan mereka, mereka sekarang sedang bangkit dengan berani melawan Tuhan sendiri.
| Karl Marx,. | Karena dari yang ditunjukkan dengan jelas oleh apa telah kami sebutkan di atas, apa yang merupakan tujuan utama mereka mendesakkan diri ke depan mata yakni, penggulingan total keseluruhan tatanan politik dan agama di dunia yang dihasilkan ajaran Kristen, dan penggantian dengan sebuah tatanan baru sesuai dengan gagasan mereka di mana pondasi dan hukum akan diambil dari naturalisme saja".
Selain materialisme, naturalisme, komunisme, Freemasonry cs juga menciptakan isme-isme yang lain, seperti liberalisme, pluralisme, sekularisme, dan lain-lain. Pelajarilah mengapa isme-isme itu dimunculkan agar fikiran Anda ter-refresh-kan karena para ulama menganggap filsafat sebagai ilmu sesat karena ajaran yang terkandung di dalamnya bertentangan dengan ajaran islam. Menurut Imam Ghazali dalam salah satu bukunya, ajaran filsafat merupakan ajaran yang mendorong orang menjadi kafir. Selain itu, umat Islam tidak memerlukan filsafat karena Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, tidak mengajarkan filsafat.
Ar-Roziy berkata dalam kitab Aqsaamul Ladzdzat : "Saya telah menelaah buku-buku ilmu kalam dan manhaj filsafat, tidaklah saya mendapatkan kepuasan padanya lalu saya memandang manhaj yang paling benar adalah manhaj Al-Qur'an… "
Abu Hamidz Al-Ghozali berkata di awal kitabnya Al-Ihya : "Jika kamu bertanya : 'Mengapa dalam pembagian ilmu tidak disebutkan ilmu kalam dan filsafat dan mohon dijelaskan apakah keduanya itu tercela atau terpuji ?' Maka ketahuilah, hasil yang dimiliki ilmu kalam dalam pembatasan dalil-dalil yang bermanfaat, telah dimiliki oleh Al-Qur'an dan Hadits (Al-Akhbaar), dan semua yang keluar darinya adakalanya perdebatan yang tercela dan ini termasuk kebid'ahan dan adakalanya kekacauan karena kontradiksi kelompok-kelompok dan berpanjang lebar menukil pendapat-pendapat yang kebanyakan adalah perkataan sia-sia dan ingauan yang dicela oleh tabiat manusia dan ditolak oleh pendengaran dan sebagiannya pembahasan yang sama sekali tidak berhubungan dengan agama dan tidak ada sedikitpun terjadi di zaman pertama… ". (bersambung)
|