Sang Pemburu Berita |
Tokoh di Balik Kerusakan Indonesia - 5 Posted: 15 Oct 2011 05:30 PM PDT Pada era 1960-an, Angkatan Darat (AD) merupakan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sangat antikomunis, namun juga tidak mendukung Islam. Ini terlihat dari kiprah politik pasukan ini yang menumpas gerakan Negara Islam Indonesia (NII) yang dipelopori DII/TII pimpinan Kartosuwiryo dan Kahar Muzakar. Selain kedua hal tersebut, TNI AD juga merupakan kesatuan yang memiliki struktur hingga ke daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia, dari tingkat pusat hingga kecamatan, sehingga TNI AD tak ubahnya bagai negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, tongkat komando tetap berada di pusat (sentralistik). Struktur ini sama dengan struktur dalam agama Katolik, karena meski gereja Katolik tersebar di seluruh dunia, namun pusat segala kebijakan yang terkait dengan agama itu tetap berada di Vatikan. Kesamaan struktur dan arah politik TNI AD ini menarik perhatian Beek maupun CIA. Dengan dalih kerjasama dalam bidang pelatihan intelijen dan bantuan persenjataan, kedua oknum ini menyusup dan mulai menjalankan rencananya untuk menghancurkan Islam dan 'menjajah' Indonesia dengan cara yang berbeda dengan yang dilakukan Belanda atau Jepang, namun akibatnya akan sangat terasa hingga kapan pun, termasuk pada 2011 ini. Kerja sama TNI AD dengan CIA dijalin pada 1950-an, saat Bung Hatta menjadi perdana menteri. Salah satu realisasi kerja sama ini adalah pengiriman 17 orang pilihan di lingkungan TNI AD untuk menjalani latihan di Saipan Training Station (Pusat Pelatihan Saipan) di Pulau Mariana yang berjarak 82 kilometer sebelah barat daya Manila, Philipina. Menurut Ken Comboy dalam buku berjudul 'Intel: Dunia Intelijen Indonesia', Saipan Training Station merupakan pusat pelatihan para agen mata-mata dan pasukan khusus yang sepaham dengan Amerika. Setelah 17 orang dari TNI AD dikirim ke sana, selanjutnya ada lagi yang dikirim, namun dalam jumlah yang berbeda-beda. Dalam buku 'Pater Beek, Freemason dan CIA', M Sembodo menulis, bantuan senjata dikirimkan melalui Yan Walandouw, bawahan Mayor Jenderal Soeharto, bukan melalui pembantu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution maupun Ahmad Yani yang kala itu merupakan pimpinan-pimpinan tertinggi di AD. Mengapa demikian? Selama kerja sama dijalankan, Pater Beek secara intens bergaul dengan para perwira AD untuk mencari pion-pion yang dapat dikendalikan. Ia dengan mudah diterima karena menurut Richard Tanter, Beek merupakan pribadi yang powerfull dan mudah bergaul. Dalam setiap obrolan maupun pertemuan-pertemuan, ia sanggup menghasilkan visi kuat yang mampu menarik perhatian dan kepercayaan orang-orang di sekitarnya. Ia juga memiliki gaya bicara yang lugas dan meyakinkan, sehingga setiap kata yang keluar dari mulutnya bagaikan magnet bagi para lawan bicaranya. Dengan kelebihan seperti ini, mendekati para perwira AD dan mencari informasi tentang mereka bukan lah hal sulit bagi Beek. Maka dalam waktu singkat, tiga orang telah terbidik. Salah satunya Soeharto. Mengapa? Dan siapa yang dua lagi? (bersambung …) |
Buah Naga dan Pisang Dapat Atasi HIV/AIDS Posted: 15 Oct 2011 05:09 PM PDT Buah naga (dragon fruit) dan pisang tak hanya enak untuk disantap, namun juga baik untuk kesehatan. Bahkan menurut sebuah penelitian, kedua buah ini dapat mengatasi serangan virus HIV/AIDS. Selama ini, buah naga dikenal sebagai buah yang memilik banyak manfaat bagi kesehatan manusia, di antaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut, pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan, dan mengobati keputihan. Namun, meski masih harus diteliti lebih jauh, buah ini juga dapat membantu para penderita penyakit HIV/AIDS untuk mendapatkan kesembuhannya Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi sekitar 90 % dari berat buah. Rasanya cukup manis karena mengandung kadar gula mencapai 13-18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk jus, sari buah, manisan maupun selai atau beragam bentuk penyajian sesuai selera anda. Secara umum, pakar sependapat dan mengakui buah naga kaya dengan potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium yang baik untuk kesihatan berbanding buah-buahan lain yang diimport. Menurut AL Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, organisasi yang meneliti buah naga merah, buah kaktus madu itu cukup kaya dengan berbagai zat vitamin dan mineral yang sangat membantu meningkatkan daya tahan dan bermanfaat bagi metabolisme dalam tubuh manusia. "Penelitian menunjukkan buah naga merah ini sangat baik untuk sistem peredaran darah, juga memberikan efek mengurangi tekanan emosi dan menetralkan toksin dalam darah, mencegah kanker usus, mencegah kandungan kolesterol yang tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh," katanya. Secara keseluruhan, setiap buah naga merah mengandungi protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang). Buah naga juga mengandungi zat besi untuk menambah darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C (menambah kelicinan, kehalusan kulit serta mencegah jerawat). Berikut ini kandungan nutrisi lengkap buah naga : Kadar Gula : 13-18 briks Air : 90 % Karbohidrat : 11,5 g Asam : 0,139 g Protein : 0,53 g Serat : 0,71 g Kalsium : 134,5 mg Fosfor : 8,7 mg Magnesium : 60,4 mg Vitamin C : 9,4 mg Khasiat Pisang Dalam penelitian lain, pisang ternyata dianggap sebagai kunci dalam pengobatan terhadap virus AIDS. Kandungan dalam pisang yang bernama BanLez berpotensi menjadi obat anti HIV. Dari sebuah tes di laboratorium, terapi mura dengan BanLec dapat menyelamatkan jutaan nyawa. Sebenarnya bahan dasar BanLec ini adalah lectin, sebuah kandungan kimia yang bisa melawan infeksi. Para peneliti dari Amerika Serikat menemukan kandungan Lectin dalam pisang dapat menghambat infeksi HIV dan menghalangi masuknya virus dalam tubuh, BanLec melawan protein "amplop" yang membungkus bahan genetic HIV. Hingga kini, HIV saat ini masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi dunia dan masih belum ditemukan pengobatan yang efektif untuk memeranginya. Efektifitas BanLec sama dengan obat HIV saat ini yang disebut T-20 dan Maraviroc. Saat ini BanLec sedang dikembangkan hingga diyakini aman untuk dikonsumsi manusia. Jadi, dengan makan pisang selain menyehatkan dan murah meriah, ternyata juga sangat efektif untuk menjaga tubuh dari serangan virus. (sumber; bloggyenari) |
You are subscribed to email updates from Sang Pemburu Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar