Jumat, 04 November 2011

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Suplemen Vitamin E Bisa Rusak Pencernaan

Posted: 03 Nov 2011 06:58 AM PDT

Lazimnya, orang mengonsumsi suplemen vitamin E untuk menjaga kecantikan kulit. Tapi, apa artinya cantik jika berbahaya bagi kesehatan?

Seperti dikutip VIVAnews dari YouBeauty, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh American Collage of Gastroenterology mengklaim bahwa konsumsi vitamin E dapat berisiko pada kesehatan manusia. Pasalnya, banyak merek suplemen vitamin E yang mengandung gluten, campuran protein dan karbohidrat.

Gluten disinyalir berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit celiac pencernaan. Penyakit mengganggu fungsi pencernaan yang biasanya disebabkan oleh rusaknya usus kecil sehingga mengganggu penyerapan gizi. Biasanya, penyakit ini sangat berhubungan dengan konsumsi gandum yang dikenal kaya akan gluten.

Selain vitamin E, gluten juga ditemukan pada produk-produk kosmetik lainnya. Biasanya, gluten digunakan untuk mengikat bahan-bahan lain dalam kosmetik.

Sayangnya, tidak ada satu pun perusahaan kosmetik termasuk produk vitamin E yang mencantumkan komposisi yang terkandung di dalamnya. Alhasil, pasien celiac tidak sadar telah menggunakan gluten pada kosmetik yang digunakannya setiap hari sehingga dapat memperburuk kondisi pencernaannya. 


Dr. Marie Borum, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa penelitian ini bermula dari keluhan pasiennya. Seorang wanita berusia 28 tahun penderita celiac, menggunakan body lotion yang tidak mencantumkan gluten di dalamnya sehingga muncul ruam-ruam pada kulit dan masalah pencernaan. Gejala tersebut berhenti ketika ia menghentikan penggunaan produk tersebut.

Bagi penderita celiac, satu-satunya cara mengatasi penyakit tersebut adalah dengan tidak menggunakan produk yang mengandung gluten. Karenanya, selalu jadi konsumen yang pintar dengan selalu memastikan komposisi yang terkandung di dalam kosmetik yang Anda gunakan. Jika, muncul alergi atau permasalahan kesehatan lainnya setelah menggunakan produk tersebut, segera hentikan pemakaian. Cantik itu seharusnya tidak menyakitkan.
 

6 Pejabat Negara yang Juga Musisi

Posted: 03 Nov 2011 06:51 AM PDT

Hampir dua periode menjabat, sudah empat album musik yang dihasilkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yang terakhir adalah album bertajuk Alam, Cinta dan Kedamaian, Harmoni Tembang Untuk Bangsa" yang diluncurkan di Taman Ismail Marzuki, Senin 31 Oktober 2011.

Sejumlah musisi ternama, seperti Afgan, didaulat sebagai pengisi suara. "Beliau ingin menyampaikan pesan. Tentu kalau melalui lagu itu akan lebih mudah diserap dan lebih masuk daripada dipidatokan," ujar Jero Wacik, mengungkap alasan SBY membuat album.

"Orang Indonesia sudah tidak begitu suka dipidatokan. Tetapi kalau melalui lagu, betapa indahnya dunia ini, betapa mudahnya Indonesia maju kalau kita bersatu padu," lanjut mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini.

Pada Kamis 3 November 2011, Telegraph mengeluarkan sejumlah politisi yang juga musisi, termasuk SBY. Juga ada dalam daftar adalah Bill Clinton, Presiden AS ke-42 yang ternyata berbakat memainkan saksofon.

Berikut daftar sejumlah politisi yang ternyata hobi bermusik, meski kebanyakan tak sampai merasa perlu mengeluarkan album. Kecuali, SBY dan PM Italia Silvio Berlusconi:

Bill Clinton


Ia mulai memainkan saksofon saat SMA di Hot Springs, Arkansas. Awalnya ia melirik karir sebagai pemusik, namun akhirnya banting setir menjadi politisi. Pilihannya tak salah, ia mencapai karir puncak sebagai Presiden Amerika Serikat. "Saya sangat suka musik, dan sepertinya saya seorang musisi yang baik. Namun saya sadar, tak bakal bisa menjadi John Coltrane atau Stan Getz," kata Clinton dalam autobiografinya.

Penulis, Toni Morrison menyebut saksofon adalah elemen pembentuk karakter Clinton. Ia bahkan menyebut Clinton sebagai "the first black president" pada 1998.


Tony Blair


Cara favorit mantan Perdana Menteri Inggris melepaskan ketegangan itu adalah bermain gitar elektrik. Saat masih jadi mahasiswa Oxford University, ia membentuk band bernama "Ugly Rumour". Ia terpaksa berhenti bermimpi jadi musisi rock and roll dan terjebak dalam karir politiknya.








Stephen Harper


Perdana Menteri Kanada ini bisa bermain piano, juga menyanyi. Pada 2009, ia membuat para hadirin National Arts Centre Gala di Ottawa berdiri dan bertepuk tangan -- setelah penampilannya yang mengejutkan, bermain piano dan menyanyikan lagu Beatles "With a Little Help from My Friends".



Condoleezza Rice


Mantan Menteri Luar Negeri era George W Bush itu pernah bermimpi menjadi pemain piano profesional. Namun, pada akhirnya ia memilih kuliah di jurusan hubungan internasional dan ekonomi. Meski terjun ke dunia politik, kemampuannya bermain piano tetap mumpuni.

Pada Juli 2010, ia berkolaborasi dengan Aretha Franklin di Philadelphia, berduet lagu "Say a Little Prayer for You".




Silvio Berlusconi


Musik menjadi pelarian bagi PM Italia, Silvio Berlusconi saat menghadapi kasus seks dan skandal PSK di bawah umur.

Namun, ia terpaksa menunda rilis CD terbarunya, yang berisi lagu-lagu cinta Neapolitan, untuk menghormati krisis politik dan ekonomi yang melanda Italia.

CD tersebut tadinya akan diluncurkan September. Album bertajuk "True Love" itu berisi 11 lagu yang dinyanyikan Mariano Apicella, penyanyi asal Naples yang secara de facto disebut 'penyanyi pribadi' Berlusconi. Ini adalah kolaborasi kelimanya dengan penyanyi tersebut.

(sumber; VIVAnews)

Khamenei Punya Bukti AS Dalangi Terorisme

Posted: 03 Nov 2011 06:33 AM PDT

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengaku memiliki 100 bukti dokumen tidak terbantahkan yang membuktikan bahwa Amerika Serikat adalah dalang terorisme di negara-negara Islam dan Timur Tengah.

Seperti dikutip VIVAnews dari kantor berita Reuters, Kamis 3 November 2011, pernyataan Khamenei ini dikeluarkan menyusul tuduhan AS yang mengatakan Iran berencana membunuh Duta Besar Arab Saudi di Washington. Iran mengatakan tuduhan ini tidak berdasar.

"Kami memiliki dokumen-dokumen yang tak terbantahkan yang menunjukkan Amerika berada di balik layar teror di Iran dan kawasan (Timur Tengah). Dengan menyajikan ke 100 dokumen ini, kami akan mempermalukan Amerika di mata dunia," kata Khamenei, tanpa menyebutkan kapan dokumen itu akan disebarluaskan.

Khamenei mengatakan bahwa tuduhan AS terhadap Iran adalah pengalihan isu demonstrasi anti Wall Street yang tengah berkecamuk di New York. Dalam tuduhannya, AS mengatakan Iran berencana menaruh bom di sebuah restoran di Washington untuk membunuh perwakilan Saudi.

"Mereka menuduh pejuang dan tentara Iran sebagai teroris. Dunia telah berubah dan dengan rahmat Tuhan, menuju ke arah yang lebih baik. Iran adalah pioner perlawanan melawan Firaun hegemony dan terus berjuang sampai keburukan benar-benar hancur," kata Khamenei.

Menanggapi pernyataan Khamenei, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan tuduhan tersebut justru membuktikan adanya rencana pembunuhan Iran.

"Pernyataannya adalah rancangan retoris untuk mengalihkan perhatian publik Iran atas kegagalan pemerintahnya memenuhi kebutuhan rakyat," kata Nuland.

Tokoh di Balik Kerusakan Indonesia - 21

Posted: 02 Nov 2011 06:52 PM PDT

LB Moerdani.
Upaya-upaya penghancuran Islam tak pernah henti hingga Orde Baru tumbang pada 1998. Cara yang dilakukan umumnya sama, merangkul umat Islam dan dikemudian mediskeditkannya dengan berbagai rekayasa. Tokoh-tokoh yang terlibat pun semakin banyak, yang semuanya merupakan orang-orang Orde Baru yang mungkin saja termasuk 'orang-orang binaan' Pater Beek. Satu di antaranya yang sangat terkenal adalah LB Moerdani.

Tentang tokoh yang satu ini, George J. Aditjondro dalam artikel berjudul "CSIS, Pater Beek SJ, Ali Moertopo dan L.B. Moerdani" memberikan uraian sebagai berikut;

"Selama Ali masih menjadi orang penting di sekitar Soeharto, salah seorang kadernya disimpan di Korea Selatan sebagai Konjen. Itu lah L.B. Moerdani. Sudah sejak di Kostrad pada zaman konfrontasi dengan Malaysia, para senior di Kostrad kabarnya sudah melihat tanda-tanda adanya rivalitas diam-diam antara Ali dan Moerdani. Banyak yang menduga perbedaan mereka pada gaya. Ali suka pamer kekuasaan, sedang Moerdani pada kerahasiaan dan misteri. Persamaan mereka adalah semua haus kekuasaan. Tapi dalam ingin berkuasa ini juga ada perbedaan. Ali ingin menjadi orang yang berkuasa, sementara Moerdani hanya ingin menjadi orang yang mengendalikan orang yang berkuasa".

Meski permusuhan antara Ali Moertopo dan LB Moerdani membuat karir Moerdani terhambat, namun akhirnya Moerdani kemudian muncul juga ke permukaan.

Karir Moerdani meroket setelah peristiwa Malari pada 1974. Apalagi karena setelah itu Soeharto membubarkan Aspri (Asisten Presiden), lembaga yang dikuasai penuh oleh Ali Moertopo. Tentang hal ini George J. Aditjondro mengungkapkan begini;

"Tapi setelah terjadi Malari, Ali Moertopo tidak bisa lagi menghalangi Moerdani untuk tampil ke depan. Sejak ini lah bintang Moerdani mulai menanjak. Moerdani boleh berbeda style dengan Ali, tapi karena sama-sama ingin berkuasa, keduanya perlu tanki pemikir. Maka CSIS yang mulai cemas karena merosotnya posisi dan peran Ali Moertopo pada masa pasca Malari, Berjaya lagi oleh naiknya Moerdani".

L.B. Moerdani beragama Katolik dan sangat membenci Islam. Ini lah yang membuat dia mudah diterima CSIS. Bahkan masuknya Moerdani ke lembaga yang dibentuk Pater Beek itu ibarat ikan menemukan air. Tentang hala ini, George J. Aditjondtro berkata begini;

"Moerdani adalah orang Katolik yang kebetulan secara pribadi sangat benci kepada Islam. Karena itu lancar saja kerjasama Moerdani dengan CSIS. Sebagai orang Katolik ekstrim kanan, Moerdani di CSIS merasa di rumah sendiri. Itu lah sebabnya mengapa Moerdani sekarang tenang bisa berkantor di CSIS (menggunakan bekas kantor Ali Moertopo)".

Dalam memilih kader, cara Moerdani dan Ali Moertopo relatif tak berbeda. Jika Moertopo 'memukul' Islam dengan menggunakan orang Islam juga, Moerdani pun begitu. Cara ini terbukti efektif karena selama Moerdani 'merajalela', Islam di Indonesia benar-benar berada dalam suasana suram karena terdiskreditkan dan terpojokan.

Salah satu peristiwa yang dicurigai melibatkan Moerdani adalah kasus 'Jamaah Imran' yang berlanjut pada pembajakan pesawat Garuda bernomor penerbangan GA 206 tujuan Medan pada 28 Maret 1981 yang kemudian dikenal dengan kasus Pembajakan Wayloya. Kecurigaan ini muncul karena seperti kasus meletusnya G-30 S/PKI yang menguntungkan Soeharto, kasus Jamaah Imran dan Pembajakan Wayloya juga menguntungkan Moerdani.

Dalam biografi LB Moerdani yang ditulis Julius Pour terdapat kronologis awal kasus itu yang bunyinya sebagai berikut;

"Sabtu 28 Maret 1981, pesawat terbang Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 206 tujuan Medan, tinggal landas dari Bandar Udara Talangbetutu, Palembang …. Mendadak, terdangar keributan kecil dari arah kabin penumpang. Co-Pilot Hedhy Juwantoro juga mendengar suara ribut yang masuk ke ruang kokpit. Ia baru saja akan memalingkan kepalanya ketika tiba-tiba seorang lelaki bertubuh kekar menyerbu ke dalam kokpit sambil berteriak; "Jangan bergerak, pesawat kami bajak ….""

Pembajakan itu dilakukan oleh lima laki-laki. Pemerintahan Orde Baru menyebut, para pembajak ini merupakan bagian dari Jamaah Imran, sebuah jamaah radikal yang didirikan di Bandung, Jawa Barat, dan dipimpin oleh Imran.

Dalam buku 'Pater Beek, Freemason dan CIA'. Sembodo menjelaskan bahwa Jamaah Imran adalah kelompok yang dibentuk setelah Komando Jihad 'dilumpuhkan' Ali Moertopo.

Tiga bulan setelah jamaah ini terbentuk, seorang anggota intelijen dari kesatuan TNI Yon Armed Cimahi, yang menurut Umar Abduh bernama Najamuddin, menyusup dan memprovokasi agar kelompok ini melakukan gerakan radikal untuk melawan pemerintahan Soeharto secara terbuka. Anggota intel ini bahkan menunjukkan senjata jenis apa saja yang cocok untuk dipakai setiap anggota Jamaah Imran, dan meminta setiap anggota Jamaah itu difoto sambil memegang senjata yang ia perlihatkan. Bodoh, anggota jamaah itu mau saja tanpa menelaah dulu apa maksud dan tujuan si penyusup. Tentang hal ini, diuraikan Umar Abduh sebagai berikut;

"Gerakan pemuda Islam Bandung pimpinan Imran terpedaya, terjebak dalam isu provokasi intelijen tersebut, apalagi setelah Najamuddin menjanjikan akan memberikan suplai berbagai jenis senjata organic ABRI, seraya menunjukkan contoh konkret senjata mana yang yang diperlukan dan pantas untuk masing-masing orang. Bodohnya, ketika beberapa anggota kelompok ini diminta agar masing-masing difoto seraya memegang senjata hasil pemberian yang dijanjikan dan berlangsung hanya sesaat oleh Najamuddin itu, tidak seorang pun dari anggota gerakan Imran keluar sikap kritisnya".

Setelah menunjukkan senjata-senjata yang layak dipakai Jamaah Imran, Najamuddin kemudian memprovokasi jamaah itu agar segera melakukan gerakan terbuka melawan pemerintahan Soeharto. Cara pertama yang disarankan adalah menyerang kantor polisi-kantor polisi dan merebut senjatanya agar dengan demikian jamaah itu memiliki senjata sendiri sebagai bekal melawan pemerintah. Bodohnya lagi, provokasi itu termakan pimpinan dan anggota jamaah, dan Polsek Cicendo, Bandung, diserang.

Soal penyerangan ini, Umar Abduh menjelaskan sebagai berikut; "Dengan bermodalkan sebuah Garrand tua itulah kelompok ini terjebak dalam skenario premature melalui provokasi penyerangan Polsek Cicendo, Bandung. Melalui modus operasi penyerangan pos polisi yang dilengkapi dengan seragam militer sebagai akibat, entah sengaja atau kebetulan, telah menahan sebuah kendaraan bermotor roda dua bernomor polisi sementara (profit) milik anggota jamaah. Momentum ini dimanfaatkan Najamuddin untuk merealisir terjadinya aksi kekerasan bersenjata, antara lain menyiapkan magazine dan amunisi senapan Garrand hasil curian, satu hari menjelang penyerangan pos polisi tersebut. Penyerangan akhirnya berlangsung brutal, dengan bermodalkan satu pucuk senjata Garrand hasil curian (pemberian Najamuddin), Salman dan kawan-kawan berhasil menembak mati 3 polisi serta melukai satu orang di Polsek tersebut, dan merampas senjata genggam sebanyak 3 buah".

(bersambung ….)

Kualitas Manusia Indonesia Jauuuhh di Bawah Malaysia

Posted: 02 Nov 2011 06:40 PM PDT


Ini kabar yang menyedihkan sekaligus memalukan bagi Indonesia. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) yang dirilis Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nation Development Program/UNDP) pada 2 November 2011, diketahui kalau Indonesia hanya berada pada posisi 124 dari 187 negara yang disurvey. Indonesia berada pada posisi itu dengan angka 0,617, jauuuuuh di bawah Malaysia yang berada pada posisi 61 dengan angka 0.761.

Peringkat Indonesia ini juga berada di bawah rata-rata regional Asia Timur dan Pasifik, yaitu di angka 0,671, sementara Malaysia berada diatas rata-rata regional.

Selain rendahnya IPM, untuk indeks kesehatan yang diukur dari angka harapan hidup, Indonesia berada pada 69,4 tahun sedangkan Malaysia berada di 74,2 tahun. Begitu pula indeks pendidikan yaitu angka harapan rata-rata tahun sekolah, Indonesia berada pada angka 0.584 sementara Malaysia berada di 0.730.

Dari sisi penghasilan, indeks pendapatan perkapita Indonesia mencapai US$3.716 sedangkan Malaysia mencapai US$13.685. Kemudian indeks ketidaksetaraan yang disesuaikan IPM Indonesia berada pada angka 0.504 dan indeks kemiskinan multidimensional Indonesia pada angka 0.095 persen sementara untuk kedua ukuran ini UNDP tidak memiliki data untuk Malaysia.

Indonesia juga masih tertinggal untuk keberlanjutan (sustainable) yang disesuaikan dengan tabungan bersih (persen dari GNI) pada angka 11.0 sedangkan Malaysia di 15.4.

Sementara itu, berdasarkan jenis kelamin yang artinya Indeks Ketidaksetaraan Gender, di Indonesia berada pada angka yang lebih tinggi yaitu 0,505 sedangkan Malaysia pada 0,286. Dari indeks populasi, Indonesia jauh meninggalkan Malaysia yang hanya mempunyai 28.859.200 penduduk sedangkan Indonesia mencapai 242.325.000 penduduk.

Sebagai informasi, dari tahun ke tahun, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia mengalami peningkatan meskipun tipis. Namun, hal itu masih jauh dibawah rata-rata negara lain di kawasan regional. HDI Indonesia pada 2011 berada pada angka 0,617 atau naik dari 2005 yaitu pada 0,572 dan di 2000 pada 0,543.

Sementara Malaysia, saat ini berada di angka 0.761 dari sebelumnya di 2005 pada 0,738 dan di 2000 berada pada 0.705. Begitu pula Singapura yang saat ini berada pada 0,866 dari sebelumnya di 2005 pada angka 0,835 dan di 2000 pada 0,801.

Padahal rata-rata HDI dunia saat ini pada angka 0,682 dari sebelumnya di 2005 pada 0,660 dan pada 2000 di angka 0,634. lalu angka HDI di regional Asia Timur dan Pasifik saat ini berada pada angka 0,671 dari sebelumnya di 2005 pada 0,622 dan pada 2000 di angka 0,581.

(sumber; VIVAnews)

10 Keluarga Terkaya di Asia - Bagian 2

Posted: 02 Nov 2011 06:26 PM PDT

Pertumbuhan kekayaan Asia dianggap telah menciptakan jutawan dan miliarder lebih banyak dibandingkan kawasan negara lain di dunia. Private Banking Group Juliaus Baer memperkirakan total kekayaan individu atau high net worth individuals (HNWIs) dari 3,3 juta orang di Asia akan meningkat tiga kali lipat menjadi US$15,81 triliun pada 2015.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat, diikuti booming saham dan pasar properti, telah membantu sejumlah bisnis besar Asia untuk bergerak lebih cepat. Kondisi ini membuat budaya bisnis sejumlah keluarga kaya ikut aktif terlibat di dalamnya.

Para keluarga kaya ini telah banyak bergerak di sejumlah lini industri seperti terdapat di Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan Singapura.

Seperti dikutip VIVAnews dari laman cnbc.com, setidaknya terdapat 10 keluarga kaya yang berasal dari Asia. Daftar orang kaya ini diperoleh dari Wealth-X, sebuah perusahaan penelitan yang menyediakan informasi bagi private banking dan perusahaan konsultan.

Total kekayaan keluarga kaya ini didasarkan pada kepemilikan perusahaan publik dan privat, pendapatan tunai, dividen, serta aset lain yang diinvestasikan. Daftar keluarga kaya ini juga mencatat setidaknya terdapat dua orang anggota keluarga yang ikut terlibat mengelola bisnis.

Berikut 5 besar dari 10 keluarga yang memiliki kekayaan terbesar di Asia:

5. Sunnil Mittal dan keluarga


Negara: India
Bisnis: Bharti Group
Perkiraan kekayaan: US$16,5 miliar

Sunil Bharti Mittal adalah pendiri bisnis Bharti Group, dan chairman dari perusahaan Bharti Airtel yang merupakan operator telekomunikasi terbesar di India. Perusahaan ini juga merupakan operator terbesar kelima di dunia dengan konsumen mencapai 200 juta pelanggan.

Mittal mendirikan bisnisnya pada 1976 pada usia 18 tahun dengan membangun pabrik perakitan sepeda dengan dana awal sekitar US$500 berasal dari sang ayah. Pria berusia 54 tahun itu lalu mengembangkan bisnis Bharti Telecom, perusahaan telekomunikasi yang pertama kali memperkenalkan perangkat telepon dengan tombol pada 1980-an, mesin fax, dan telepon nirkabel satu dekade kemudian.

Saat ini, perusahaan berminat untuk mengembangkan bisnis ritel, jasa keuangan, dan manufaktur dengan cabang operasi di 18 negara.

Dalam menjalankan bisnisnya, Sunil Mittal mengajak Rakesh Mittal dan Rajan Mital untuk mengepalai unit bisnis ritel dan pertanian. Sementara itu, anak Mittal Kavin dan Shravin baru saja bergabung dalam bisnis keluarga tersebut.

Kevin mengepalai bisnis telekomunikasi di Jepang, Softbank, yang mengembangkan media sosial, game, dan bisnis e-commerce.



4. Keluarga Kwok


Negara: Hong Kong
Bisnis: Sun Hung Kai Properties
Perkiraan kekayaan: US$22 miliar

Keluarga Kwok adalah pendiri kerajaan bisnis Sun Hung Kai (SHK) Properties yang merupakan pengembang properti terbesar dari sisi nilai pasar.

Perusahaan ini didirikan pada 1963 oleh pebisnis China daratan Tak Seng Kwok dan mitranya Fung King Hey serta Lee Shau Kee. SHK Properties tercatat di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan selanjutnya mulai menapak sebagai salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. Saat ini, kapitalisasi pasar SHK mencapai US$34,25 miliar.

Tak Seng wafat pada 1990 dan meninggalkan bisnisnya kepada istrinya, Kwong Sihing dan tiga orang anaknya Raymond, Thomas, serta Walter Kwook.

Bisnis perusahaan ini terus berkembang seiring bisnis properti China dan Hong Kong yang terus menggeliat. Bulan lalu, kerajaan bisnis Kwok melaporkan kenaikan laba 55 persen menjadi US$2,75 miliar selama semester I-2011. Perusahaan juga telah selesai membangun gedung tertinggi di Hong Kong pada 2010, The International Commerce Center.



3. Lakshmi Narayan Mittal dan Keluarga


Negara: India
Bisnis: Ancelor Mittal
Perkiraan kekayaan: US$28 miliar

Lakshmi Narayan Mittal merupakan pendiri bisnis AncelorMittal, perusahaan penghasil baja terbesar di dunia. Mittal juga diketahui sebagai orang kaya keenam di dunia, berdasarkan majalah Forbes.

Konglomerat baja ini mendirikan perusahaan Mittal Steel pada 1989. Perusahaan ini bergabung dengan Ancelor pada 2006 yang berbasis di Luxembourg. Mittal merupakan chairman dan CEO kelompok bisnis ini dan memiliki saham 40 persen. Anggota keluarga lain yang dilibatkan adalah anaknya, Aditya yang menjabat chief financial officer, dan anak perempuannya Vanisha yang menjadi satu dari 11 anggota direksi.

Bisnis keluarga ini terus mendunia. AncelorMittal baru-baru ini bergabung dengan penghasil batu bara terbesar AS, Peabody untuk membeli 60 persen saham Macarthur Coal senilai US$5 miliar.



2. Li Ka-shing dan Keluarga


Negara: Hong Kong
Bisnis: Cheung Kong, PCCW, Hutchison Whampoa
Perkiraan kekayaan: US$32 miliar

Li Ka-shing diketahui merupakan salah satu sosok pebisnis kuat di Asia. Perusahaannya kini mencatat kapitalisasi pasar US$92 miliar di Bursa Efek Hong Kong.

Memulai bisnis dengan sederhana, pebisnis yang berhenti sekolah pada usia 12 tahun ini mengelana di China daratan bersama keluarganya pada 1928. Setelah bekerja di perusahaan plastik, Ka-shing memulai bisnis pengolahan plastik pada usia 22 tahun, yang kini bernama Cheung Kong Industries yang merupakan salah satu perusahaan investasi real estate terbesar.

Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Hong Kong pada 1972 dan terus melakukan ekspansi bisnis, mengakuisisi Hutchinson Whampoa dan Hong Kong Electric.

Ka-shing kini melakukan diversifikasi bisnis termasuk bisnis perkapalan, telekomunikasi, sampai bioteknologi. Bisnis perusahaannya tersebar mulai dari Inggris, Australia, dan China.

Dua puteranya, Victor Tzar Kuoi dan Richard Tzar Kai Li kini menjalankan bisnisnya masing-masing. Victor merupakan kepala dari Cheung Kong, Hutchison Whampoa, dan KC Life Science. Sementara itu, Richard menjadi chairman dari perusahaan telekomunikasi PCCW.




1. Keluarga Ambani


Negara: India
Bisnis: Reliance Industries dan Reliance Group
Perkiraan kekayaan: US$37,6 miliar

Ambani merupakan keluarga terkaya di wilayah Asia Pasifik dan pendiri Reliance Industries yang merupakan perusahaan terbesar India dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$55,6 miliar.

Perusahaan ini dirintis oleh Dhirubhai Hirachand Ambani pada 1996 dengan mendirikan bisnis tekstil dan terus berkembang dengan melirik bisnis petrochemical, komunikasi, dan pembangkit listrik. Dhirubhai memulai bisnis sebagai pekerja hingga akhirnya menjadi hartawan di India.

Reliance Industries berubah menjadi perusahaan publik pada 1977 dan tak jarang harus menggelar pertemuan dalam sebuah stadium untuk mengakomodasi massa yang sangat besar.

Setelah kematian Dhirubhai pada 2002, puteranya Mukesh Ambani dan Anil Ambani mengambil alih bisnis keluarga tersebut. Namun, perselisihan di antara keduanya membuat kelompok bisnis ini pecah pada 2006.

Saudara tertua Mukesh Ambani mengambil alih Reliance Industries yang memiliki aset kelompok bisnis minyak. Sementara itu, Anil menjadi chairman Reliance Group yang mengelola bisnis telekomunikasi, pembangkit listrik, dan penyedia jasa kesehatan.

(sumber; VIVAnews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar