Sang Pemburu Berita |
Posted: 26 Nov 2011 08:42 PM PST
Sulit dipungkiri kalau humanisme sebenarnya tak lebih dari gagasan stereotip khas dari kalangan yang mengingkari adanya Tuhan dan memusuhi agama sejati, karena pondasi utama doktrin humanisme adalah sikap antiagama dan mendewakan manusia sebagai pribadi yang lepas dari unsur supernatural. Bahkan doktrin humanisme dapat dianggap sebagai ekspresi dari sekalangan atau sekelompok orang yang merasa bahwa mereka takkan dimintai pertanggungjawaban oleh siapa pun atas apa pun yang mereka perbuat. Ini merupakan dasar utama pengingkaran terhadap Tuhan dalam sejarah panjang umat manusia. Dalam QS Al Qiyaamah ayat 36-40, Allah SWT berfirman yang artinya sebagai berikut; "Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah) yang berbuat demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?" Jika ditilik dari sejarahnya, bangsa Yahudi darimana organisasi Freemasonry berasal, sebenarnya mengakui bahwa Tuhan ada. Namun karena watak sombong, mereka mengingkarinya dan melakukan berbagai cara untuk membenarkan klaim-klaim tersebut. Termasuk dengan dalih bahwa klaim itu didukung sains atau ilmu pengetahuan. Pembenaran ini pula lah yang kemudian, antara lain, memunculkan teori Evolusi yang "menghina" manusia sebagai keturunan monyet. Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, pembenaran-pembenaran itu terpatahkan satu demi satu. Teori Evolusi kini diabaikan karena hasil riset ilmuwan membuktikan bahwa nenek moyang manusia berasal dari Afrika yang keturunannya menyebar ke seluruh penjuru dunia (berita terkait KLIK DI SINI atau DI SINI)). Dalam Al Qur'an, Allah SWT bahkan tegas menyebut bahwa manusia pertama di Bumi adalah Nabi Adam dan istrinya, Siti Hawa. Ini lah nenek moyang manusia. Bahkan secara eksplisit Al Qur'an menyebut, dan ini dipertegas oleh para sejarawan Islam, bahwa saat diusir dari Surga, Allah SWT menurunkan Adam dan Hawa di salah satu kawasan di Afrika. Premis pertama Manifesto Humanis yang menyatakan bahwa alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan, yang dijadikan dalih pembenaran bahwa Tuhan tak ada, juga telah digugurkan oleh serangkaian penemuan astronomis yang membuktikan bahwa alam semesta bermula dari sebuah ledakan dahsyat yang disebut "Dentuman Besar" sekitar 15-17 miliar tahun lalu. Bahkan saat ini alam semesta tengah berkembang, ditandai oleh munculnya bintang-bintang baru dan matinya bintang-bintang yang telah berusia tua, dan sebagainya. Pemikir ateis, Anthony Flew, mengatakan begini atas temuan para astronom itu.; "… karenanya saya mulai mengakui bahwa ateis Stratonisian telah dipermalukan oleh konsensus kosmologis kontemporer. Karena tampaknya para ahli kosmologi memberikan bukti ilmiah tentang apa yang oleh menurut St. Thomas tak dapat dibuktikan secara filosofis; yakni bahwa alam semesta memiliki permulaan…." (bersambung) |
You are subscribed to email updates from Sang Pemburu Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar