Minggu, 27 November 2011

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Jembatan Gantung Terpanjang di Indonesia Ambruk

Posted: 26 Nov 2011 07:10 AM PST

Reruntuhan Jembatan Kukar.
Jembatan Kutai Kartanegara, jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu 26 November 2011 sekitar pukul 16.30 WITA, ambruk. Hingga Sabtu malam korban tewas tercatat 5 orang, dan cedera sekitar 22 orang.

Saat kejadian, jembatan sepanjang 580 meter itu sedang dalam keadaan ramai arus lalu lintas, sehingga ketika jembatan itu runtuh, semua kendaraan yang berada di atasnya jatuh ke darat dan tercebur ke sungai Mahakam. Di antaranya bahkan ada yang tenggelam.

Jembatan yang dikenal dengan nama Jembatan Kukar, Jembatan Tenggarong dan Jembatan Mahakam 2 ini dibangun selama empat tahun, dari 1997 hingga 2001, dan memiliki desain maupun kosntruksi mirip Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat.

Jembatan Kukar memiliki dua tiang penyangga yang masing-masing berdiri kokoh di tepi sungai Mahakam yang berada di kawasan Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Tenggarong. Dari total panjang 580 meter, 270 meter di antaranya melintang di atas sungai Mahakam dan tidak ditopang tiang apapun, kecuali digantung dengan kawat baja tebal.

Saat jembatan runtuh, seluruh bagian jembatan yang tidak ditopang tiang, ambruk, sehingga hanya kedua tiang yang tetap berdiri kokoh, namun dalam kondisi miring ke arah sungai. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah mengingat banyaknya kendaraan yang tercebur ke sungai, dan tim SAR bekerja keras untuk menemukan mereka yang hanyut maupun tenggelam.


Sisa-sisa Jembatan Kukar.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara, M Ghufron, mengakui kalau saat jembatan ambruk, jembatan itu sedang diperbaiki.

"Tapi belum bisa dipastikan itu yang menjadi penyebab," imbuhnya.

Seorang saksi mata, Yohanes Kopong Tuan, mengatakan, Jembatan Kukar ambruk akibat sering tertabrak kapal ponton mengangkut hasil penambangan batu bara yang melintas di bawah jembatan.

"Karena sering tertabrak, besi dan tiang jembatan jadi goyang, tapi sayangnya baru sekarang diperbaiki," katanya.

Kapal ponton atau tongkang adalah jenis kapal berlambung datar yang biasa digunakan untuk mengangkut barang. Kapal ini beroperasi dengan ditarik kapal tunda.

Yohanes menambahkan, sebelum ambruk, Jembatan Kukar tak hanya sedang dipadati arus lalu lintas, tapi juga dipadati orang-orang yang sedang menikmati indahnya pemandangan di sekitar jembatan.


Kendaraan-kendaraan yang tercebur.
Memang, pemandangan di sekitar Jembatan Kukar telah menjadi obyek wisata tersendiri bagi warga sekitar karena di situ ada hamparan pulau kecil yang dikenal dengan nama Pulau Kumala. Pulau ini telah disulap menjadi sebuah kawasan wisata rekreasi yang menurut pemerintah setempat, kawasan ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang hampir mirip dengan Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta.

Di kawasan jembatan ini juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah tugu, dari jembatan dapat melihat hamparan taman-taman di sekitarnya, dan bahkan di dekat jembatan ada sarana olahraga panjat dinding. Setiap sore, terutama di akhir pekan dari hari libur, jembatan selalu dipenuhi pengunjung. Termasuk saat musibah terjadi.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden SBY sudah menginstruksikan kepada Badan SAR Nasional dan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) agar segera berkoordinasi dengan Pemkab Kukar dan Pemprov Kalimantan Timur untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan. Sementara Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya kini tengah menyelidiki penyebab runtuhnya jembatan itu dan akan menyeret siapapun yang bersalah ke jalur hukum.

Bahaya Doktrin Humanisme - 1

Posted: 25 Nov 2011 03:54 PM PST

Pada awal November 2011 lalu, ketika pemerintah akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh, nama Abdurrahman "Gus Dur" Wahid masuk dalam daftar orang-orang yang diusulkan untuk mendapatkan gelar kehormatan tersebut. Lalu muncul kontroversi karena ada kalangan yang menilai bahwa tokoh humanisme, pluralisme, dan demokrasi tersebut tidak layak untuk dinobatkan sebagai pahlawan nasional karena sepak terjangnya yang pro Israel, pendukung Jaringan Islam Liberal (JIL) dan cenderung memusuhi Islam.

Pada akhirnya, ketika 8 November 2011 pemerintah mengumumkan nama tujuh tokoh yang mendapat gelar itu, nama Gus Dur tidak termasuk di antaranya. Yang menarik dari kejadian ini adalah, bahwa sebagian masyarakat kita ternyata telah "ngeh" sekali bahwa ada yang berbahaya di balik doktrin humanisme, pluralisme, dan demokrasi yang sekilas terkesan sangat mulia dan berbudi, karena pada tataran praktis, humanisme mengajarkan orang untuk bersifat manusiawi terhadap sesamanya, pluralisme mengajarkan orang untuk dapat berbaur dan bersatu, dan demokrasi mengajarkan orang untuk menghargai apapun sikap dan pendapat orang lain.

Namun jika ketiga doktrin itu dibawa pada tataran ideologis, konsep pemikiran, corak keyakinan, ketiganya justru berbanding terbalik dengan makna harfiahnya, karena di balik doktrin-doktrin itu terkandung maksud keji pencetusnya, yakni kaum Yahudi melalui Freemasonry-nya.

Pada postingan kali ini saya khusus mengupas masalah humanisme saja karena ajaran yang satu ini telah banyak diimplementasikan orang. Terbukti, dewasa ini banyak sekali kasus yang sedikit-sedikit dianggap melanggar kemanusiaan, sedikit-sedikit melanggar hak asasi manusia (HAM). Padahal jika masalahnya dikaji secara mendalam dan objektif, belum tentu seperti itu. Dengan adanya postingan ini, saya berharap kita lebih jeli dan lebih cerdas sebelum memutuskan apakah kasus itu melanggar kemanusiaan ataukah tidak. Jangan sampai kita menjadi kuda tunggangan yang kita sendiri tidak menyadarinya. Materi artikel saya dapat dari berbagai sumber, terutama dari rykers.blogspot.com. Selamat membaca.


* * *


Hingga kini banyak orang yang memandang ajaran humanisme sebagai sebuah gagasan yang positif karena mengingatkan orang untuk cinta kepada sesama, memiliki toleransi, berperikemanusiaan, cinta akan perdamaian, dan persaudaraan. Akan tetapi sesungguhnya secara filosofis makna humanisme jauh lebih signifikan dari itu, karena humanisme adalah cara berpikir yang mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Dengan kata lain, humanisme mengajak manusia berpaling dari Tuhan, dan hanya mementingkan keberadaan dan identitasnya sendiri. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai, karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural mana pun".

Definisi paling jelas tentang humanisme dikemukakan oleh salah seorang juru bicara humanisme paling terkemuka masa kini, Corliss Lamont. Dalam bukunya yang berjudul "Philosophy of Humanism", ia menulis begini;

" … Humanisme meyakini bahwa alam merupakan jumlah total dari realitas, bahwa materi-energi dan bukan pikiran yang merupakan bahan pembentuk alam semesta, dan bahwa entitas supernatural sama sekali tidak ada. Ketidaknyataan supernatural ini pada tingkat manusia berarti bahwa manusia tidak memiliki jiwa supernatural dan abadi; dan pada tingkat alam semesta sebagai keseluruhan, bahwa kosmos kita tidak memiliki Tuhan yang supernatural dan abadi".

Humanisme nyaris identik dengan ateisme
. Bahkan sebagian orang menggunakan humanisme sebagai nama lain bagi ajaran yang tidak mengakui adanya Tuhan tersebut, dan ini diakui oleh kaum humanis.

Ada dua manifesto penting yang diterbitkan oleh kaum humanis pada abad 20. Yang pertama dipublikasikan pada 1933 dan ditandatangani oleh sebagian orang penting masa itu. Empat puluh tahun kemudian, atau pada 1973, manifesto humanis kedua dipublikasikan demi menegaskan yang pertama, tetapi berisi beberapa tambahan yang berhubungan dengan berbagai perkembangan yang terjadi pada masa itu. Ribuan pemikir, ilmuwan, penulis, dan praktisi media menandatangani manifesto yang didukung Asosiasi Humanis Amerika tersebut, sebuah organisasi yang hingga kini masih sangat aktif.

Jika kita pelajari manifesto-manifesto itu, kita akan menemukan satu pondasi dasar pada masing-masingnya, yakni dogma ateis yang menyatakan bahwa alam semesta dan manusia tidak diciptakan, tetapi ada secara bebas; bahwa manusia tidak bertanggung jawab kepada otoritas lain apa pun selain dirinya; dan bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghambat perkembangan pribadi dan masyarakat.

Ini lah enam pasal pertama Manifesto Humanis tersebut:

Pertama: Humanis religius memandang alam semesta ada dengan sendirinya dan tidak diciptakan.
Kedua: Humanisme percaya bahwa manusia adalah bagian dari alam dan bahwa dia muncul sebagai hasil dari proses yang berkelanjutan.
Ketiga: Dengan memegang pandangan hidup organik, humanis menemukan bahwa dualisme tradisional tentang pikiran dan jasad harus ditolak.
Keempat: Humanisme mengakui bahwa budaya religius dan peradaban manusia, sebagaimana digambarkan dengan jelas oleh antropologi dan sejarah, merupakan produk dari suatu perkembangan bertahap karena interaksinya dengan lingkungan alam dan warisan sosialnya. Individu yang lahir di dalam suatu budaya tertentu sebagian besar dibentuk oleh budaya tersebut.
Kelima: Humanisme menyatakan bahwa sifat alam semesta digambarkan oleh sains modern membuat jaminan supernatural atau kosmik apa pun bagi nilai-nilai manusia tidak dapat diterima…
Keenam: Kita yakin bahwa waktu telah berlalu bagi teisme, deisme, modernisme, dan beberapa macam "pemikiran baru".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar