Minggu, 06 November 2011

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Tokoh di Balik Kerusakan Indonesia - 22

Posted: 05 Nov 2011 08:47 AM PDT

Penyerangan Polsek Cicendo menggegerkan Nusantara. Karena kasus ini merupakan hasil 'olahan' intelijen, dengan mudahnya 13 dari sekitar 30 anggota Jamaah Imran dapat dibekuk dalam waktu teramat singkat. Yang berhasil meloloskan diri, di antaranya Imran Ahmad Yani Wahid (sang pemimpin jamaah), Zulfikar, Mahrizal, Abu Sofian, Wendy dan HM Yusuf Djanan, kabur ke Surabaya dan Malang.

Selama di pelarian, entah apakah Najamuddin tetap berhubungan dengan Imran cs untuk dapat terus memprovokasinya ataukah tidak, namun Sembodo dalam buku "Pater Beek, Freemason dan CIA" menjelaskan, selama dalam pelarian ini lah Imran cs memiliki niat untuk membajak pesawat, dan kemudian berangkat ke Palembang untuk melaksanakan aksinya.

Soal keberangkatan Imran cs ke Palembang ini dijelaskan Umar Abduh sebagai berikut; "Setelah memperoleh bekal yang dianggap cukup, maka dengan mengandalkan tiga pucuk revolver jenis Colt 38 hasil rampasan di Polsek Cicendo, Bandung, dan satu pucuk revolver maccarov kaliber 32 hasil pemberian Ir. Yacob Ishak (Mayor TNI-AU) dan dua buah granat serta beberapa batang dinamit, selanjutnya mereka berangkat menuju Palembang pada 25 Maret. Rombongan pembajak tersebut berangkat dari Lawang-Malang tanggal 22 Maret, dan sampai di Palembang tanggal 26 Maret".

Pada 28 Maret 1981, Imran cs menuju Bandara Talangbetutu, Palembang. Untuk mengelabui petugas, Imran memerintahkan Ma'ruf yang berseragam Pramuka membawa senjata api dan bahan peledak. Pada saat Imran cs melewati pintu terakhir bandara, maka Ma'ruf yang sudah siap dengan ransel di tangan, sekonyong-konyong berteriak sambil berlari; " … Bang, ransel ketinggalan ..! Ransel ketinggalan …!"

Aksi Ma'ruf ini berhasil mengecoh petugas pemeriksaan, sementara ransel berhasil diterima dengan selamat oleh Imran cs tanpa diperiksa lagi. Drama pembajakan Garuda pun berlangsung.

LB Moerdani diuntungkan oleh kasus ini, karena dia lah yang memimpin langsung operasi pembebasan para sandera, dan melumpuhkan para pembajak. Namanya pun kian bersinar, dan menjadi salah satu sosok yang disegani, juga ditakuti di negeri ini.
(bersambung …)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar