Selasa, 20 Maret 2012

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


5 Terduga Teroris Ditembak Mati

Posted: 18 Mar 2012 04:51 PM PDT

Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Minggu (18/3/2012) malam menembak mati lima orang terduga anggota jaringan teroris. Mereka ditembak di dua tempat berbeda di Bali, yakni di Gunung Soputan, Denpasar, dan Jalan Danau Poso, Sanur.

Mereka yang ditembak di Gunung Soputan adalah HN (32) asal Bandung, AG (30) asal Jimbaran, Bali, dan UH alias Kapten. Sedang yang ditembak di jalan Danau Poso adalah M alias Abu Hanif (30) asal Makassar, dan DD (27) asal Jawa Barat. Kelima terduga teroris ini diduga terkait perampokan Bank CIMB Niaga Medan, serta perampokan toko emas dan money changer di Bali. Densus bahkan mengendus, para pelaku dan komplotannya juga berencana merampok sebuah toko emas di Uluwatu, merampok Bali money changer, dan merampok Kafe La Vida Loca.


Seperti diketahui, selama ini polisi selalu mengklaim bahwa para teroris mendanai aksi-aksinya dengan cara, antara lain, melakukan perampokan. Termasuk merampok toko emas di Banten beberapa tahun lalu.

Juru Bicara Polda Bali, Kombes Hariadi, membenarkan adanya penembakan tersebut. "Darah kelimanya sudah diambil untuk tes DNA," imbuhnya.


Sumber di lingkungan Densus menyebutkan, para pelaku telah diburu selama satu bulan. Saat penggerebekan dilakukan, di antara pelaku ada yang membawa senjata api, dan menembaki petugas.

"Sempat terjadi baku tembak sebelum pelaku dilumpuhkan," imbuh Hariado lagi.


Seorang saksi mata, Ketut Aryawan, menjelaskan, saat penggerebekan berlangsung, masyarakat terlihat tetap lalu lalang di sekitar lokasi. "Belum ada sterilisasi," katanya.

Supir taksi itu mengaku, ia melihat ada sekitar delapan petugas berpakaian preman yang menyerbu masuk ke sebuah rumah di Jalan Danau Poso, dan kemudian terdengar suara tembakan.

"Kejadiannya sekitar pukul 21.00 Wita. Masyarakat langsung berhamburan karena mengira suara petasan," tambah dia.

Ketut Aryawan juga mengaku, ia melihat sebagian besar petugas menggunakan pistol. Setelah pelaku dilumpuhkan, datang polisi berseragam dan bersenjata laras panjang. Disusul ambulan.

Seorang polisi mengaku, penggerebekan di Jalan Soputan berlangsung sengit karena pelaku membawa senjata api, dan melawan, sehingga terjadi baku tembak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar