Kamis, 24 November 2011

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


7 Istilah yang Harus Diwaspadai pada Label Makanan

Posted: 23 Nov 2011 04:16 AM PST

Saat berbelanja, label yang tertera di kemasan menjadi perhatian penting bagi konsumen untuk menentukan pilihan. Tetapi hati-hati karena apa yang tertera di lebel kadangkala cenderung menipu.

Hal ini diketahui berdasarkan penelitian di Universitas Carolina Selatan, Amerika Serikat, yang menemukan bahwa makanan yang ditempeli kata 'sehat' dan 'organik' seringkali menipu, sehingga orang yang sedang menjalani diet dan memperhatikan berat badan lebih akan disesatkan oleh label tersebut.

Ada beberapa cara untuk mengetahui apa yang ada dalam sebuah produk lewat kemasannya. Anda harus pintar-pintar membedakan makanan yang sehat dan tidak dari label kemasan.

Berikut tujuh istilah yang sering muncul pada kemasan dan menu, seperti dikutip VIVAnews dari majalah Fitness.

Bebas Gluten
Produk bebas gluten dirancang bagi mereka dengan penyakit celiac, atau ketidakmampuan mencerna gluten (protein dalam gandum, barley, dan rye). Makanan ini populer setelah beberapa seleb seperti Gwyneth Paltrow mengonsumsinya.

Konsumsi produk bebas gluten umumnya sebagai upaya meringankan penyakit sindrom iritasi usus besar, gangguan konsentrasi serta menurunkan berat badan. Faktanya, Anda tak memerlukan produk mahal ini kecuali menderita celiac atau sensitivitas gluten, yang menyebabkan diare dan migrain setelah konsumsi gluten.

"Bebas gluten tidak secara otomatis sama dengan sehat," kata pakar nutrisi Shelley Case. Diet bebas gluten tidak dapat menurunkan berat badan karena rendah serat, kebanyakan tidak diperkaya dengan vitamin B dan zat besi sehingga mungkin kehilangan nutrisi penting.

Bebas Lemak Trans
Lemak trans umumnya terjadi saat minyak dipanaskan dengan hidrogen untuk meningkatkan umur simpan dan memperbaiki struktur makanan. Namun, lemak trans meningkatkan kolesterol jahat "LDL" dan menurunkan kolesterol baik 'HDL'.

Meski sejumlah restoran dan produk berlabel bebas lemak trans, Anda tak bisa menghindarinya. Bila makan kerupuk, beberapa porsi kue, gorengan dalam satu hari, meski diklaim bebas lemak trans Anda telah mengonsumsi sekitar 2,5 gram lemak trans. Hindari junk food, makanan ringan seperti kue, donat, dan makanan kaleng untuk memangkas asupan lemak trans.

Pemanis Rendah Fruktosa
Beberapa tahun lalu, periset menemukan kadar fruktosa tinggi dalam pemanis buatan berkaitan erat dengan obesitas dan diabetes. Untuk mengurangi kandungan fruktosa, banyak perusahaan makanan yang mengganti pemanis HFCS termasuk dengan madu, sukrosa, kecap dan jus.

Faktanya, label rendah fruktosa seringkali hanya gimmick. Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, tidak ada bukti bahwa kadar fruktosa tinggi lebih erat terkait dengan obesitas daripada pemanis lainnya.

Untuk itu, perhatikan label makanan yang akan Anda beli. Jangan membeli produk dengan pemanis yang masuk empat bahan utama termasuk madu, sirup, sukrosa, fruktosa, dan jus buah. Ingat juga bahwa empat gram gula setara dengan satu sendok teh.

Makanan Lokal
Produk ini umumnya disebut sebagai hasil pertanian lokal yang diklaim lebih sehat dan lebih lezat daripada makanan dari luar kota. Kate Geagan, RD, penulis Go Green mengatakan, makanan yang diproduksi dalam jarak dekat dapat memengaruhi nutrisi seperti vitamin C dan asam folat yang sangat rentan berkurang.

Tapi ini hanya berlaku pada rasa dan nutrisi buah lokal seperti apel dan pir. Namun, tak berarti mentega, daging dan unggas lokal lebih sehat. Dia juga menjelaskan produk lokal bukan berarti organik. Jadi, bila menghindari pestisida, antibiotik, dan tambahan hormon, tanyakan bagaimana produk itu ditanam atau diternakkan.

Gandum Utuh
Sebagian besar orang berbelanja gandum utuh dan bahan-bahan yang terbuat dari gandum utuh seperti kue kering karena menganggapnya sehat.

Sebenarnya, mengonsumsi biji-bijian lebih sehat daripada produk yang diklaim mengandung gandum utuh. Saat membaca label, sebaiknya beli produk berlabel '100 persen gandum utuh' bukan hanya label 'dari gandum utuh'. Untuk menyakinkan, perhatikan label fakta nutrisi dengan kandungan serat setidaknya 3-4 gram.

Rendah Lemak
Banyak produk yang menggunakan label ini termasuk permen. Sehingga, sepertiga dari orang cenderung makan lebih banyak bila produk rendah lemak.

Banyak makanan yang 'rendah lemak' memiliki kalori sama seperti makanan penuh lemak. Produsen dapat menyimpan gula tambahan pada produk es krim atau kue rendah lemak untuk meningkatkan rasa. Dan, inilah yang menjadi kesalahan orang berdiet.

Alih-alih takut mengonsumsi semua lemak, lebih baik pilih produk yang memiliki lemak tak jenuh tunggal dalam almond, alpukat, zaitun, minyak canola, dan biji wijen. Atau, lemak omega-3 dalam kenari, biji rami, ikan berlemak, seperti salmon dan daging tanpa lemak, serta olahan susu seperti keju dan yogurt tawar.

Organik
Studi Universitas Cornell menemukan, saat orang diminta membandingkan rasa kue kering 'organik' dan 'biasa'. Mereka menemukan, kue organik lebih enak, rendah lemak dan rendah kalori meskipun harganya jauh lebih mahal.

Dalam beberapa kasus, makanan organik jauh lebih sehat. Susu organik mengandung lemak omega 3 lebih tinggi, asam linoleat terkonjugasi, vitamin E dan lemak yang baik untuk melawan penyakit jantung.

Namun, Anda bisa menghindari makanan berlabel organik bila membeli produk biji-bijian, seperti keripik, mie, kue, dan biskuit beras, karena produk ini cenderung tidak memiliki residu pestisida yang banyak.

Untuk menghemat pengeluaran, sebaiknya beli makanan organik hanya ketika ingin mengasup buah-buahan dan sayuran tertentu yang mengandung tingkat residu pestisida tinggi, seperti apel, seledri, stroberi, persik, bayam, nektarin impor, buah anggur impor, paprika manis, kentang, bluberi, selada, dan kale.

Tiap Hari, 5 Warga Singapura Mencoba Bunuh Diri

Posted: 23 Nov 2011 03:58 AM PST

Ini berita mengejutkan dari negeri tetangga yang selama ini dianggap lebih makmur dan lebih baik dibanding Indonesia. Setiap hari, empat atau lima orang di Singapura mencoba bunuh diri, dan satu di antara tewas. Kebanyakan dari mereka adalah kaum lanjut usia (lansia).

Informasi mencengangkan itu disampaikan sejumlah pakar medis yang didukung data pemerintah setempat. Seperti dikutip VIVAnews dari harian The Straits Times, Rabu 23 November 2011, selain kaum lanjut usia, mereka yang mencoba bunuh diri kebanyakan berusia 30 dan 40-an. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari masalah percintaan hingga utang piutang.

Pada lansia, faktor penyebab bunuh diri terbanyak adalah rasa sepi, frustasipenyakit yang tak kunjung sembuh atau cacat tubuh. Biasanya, warga Singapura berusaha mengakhiri hidup mereka dengan menenggak obat-obatan atau mengiris urat nadi.

Seorang psikiater senior, Kua Ee Heok, yang dikutip harian Singapura itu menyatakan, angka bunuh diri kini semakin menurun seiring dengan meningkatnya kesadaran praktisi kesehatan untuk lebih peduli terhadap lansia yang sering mengeluh sakit.

Psikiater dari National University Hospital ini menggagas sebuah program untuk menurunkan tingkat depresi lansia dengan lebih banyak bergerak. Program yang rencananya diadakan seminggu dua kali di pusat perbelanjaan Jurong Point ini diharapkan menggugah semangat lansia untuk tetap aktif dan bahagia.

Setiap lansia nantinya akan didampingi untuk memastikan jadwal kegiatan mereka terisi dan mereka meminum obatnya. Saat ini, pihak rumah sakit sedang merekrut tenaga perawat supaya kegiatan dapat berjalan.


Ratusan Kasus

Riset itu sejalan dengan statistik yang telah dikemukakan pemerintah. Jumlah kasus bunuh diri di negara-kota setiap tahun mencapai ratusan.

Menurut data Kementerian Dalam Negeri Singapura, seperti yang dikutip Today Online, tahun lalu terdapat 353 kasus bunuh diri. Bahkan pada 2009 jumlahnya lebih banyak, yaitu 401 kasus.

Banyak pula warga asing yang bunuh diri di Singapura. Pada 2010 jumlahnya sebanyak 57 kasus, sedangkan tahun sebelumnya 52 kasus.

Data itu dipaparkan Deputi Perdana Menteri Teo Chee Hean sebagai jawaban atas pertanyaan dari anggota parlemen, Lina Chiam. Saat itu Chiam ingin mengetahui jumlah kasus bunuh diri di Singapura, baik yang dilakukan warga lokal maupun warga asing beserta penyebabnya.

Teo, yang juga merangkap sebagai Menteri Dalam Negeri menjawab, "Kami tidak tahu persis alasan mengapa para warga asing itu bunuh diri."

Mantan Direktur IMF Gugat 6 Media Perancis

Posted: 22 Nov 2011 05:13 PM PST

Mantan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF), Dominique Strauss-Kahn, akhirnya menggugat sejumlah media massa dan seorang staf Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

Strauss-Kahn yang sempat disebut-sebut bakal menjadi calon Presiden Perancis itu kandas karirnya setelah muncul sebuah tuduhan pelecehan seks yang dilakukannya.

Pengacara gugatan atas nama Strauss-Kahn dan istrinya, Anne Sinclair, menyampaikan pada Selasa, 22 November 2011, bahwa mereka menggugat koran Le Figaro,
majalah L'Express, Le Nouvel Observateur, VSD dan Paris Match, serta Henri Guaino, penasihat senior Presiden Prancis.

"Tak ada maksud Anne Sinclair atau Dominique Strauss-Kahn untuk membatasi kebebasan berpikir atau sirkulasi informasi, namun mereka tidak bisa menerima privasi mereka dieksploitasi dan disajikan semata-mata untuk kepentingan komersial," begitu pernyataan resmi pengacara seperti dikutip Reuters.

Salah satu pengacara Strauss-Kahn, Richard Malka, menyampaikan Guaino digugat karena penghinaan melalui pernyataan yang disampaikannya di sebuah tayangan televisi. Sementara Le Figaro,  L'Express, Le Nouvel Observateur, VSD dan Paris Match digugat karena mengganggu privasi.

Mantan Menteri Keuangan Prancis ini sebenarnya hampir mengumumkan akan maju dalam pemilihan Presiden Prancis, sebelum pada 14 Mei 2011 lalu, dia dituduh telah memperkosa seorang pegawai hotel di New York. Dakwaan itu kemudian dibatalkan pengadilan, namun karir Strauss-Kahn baik di IMF atau dunia politik sepertinya telah berakhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar