Senin, 21 November 2011

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


6 Tahun Lagi Vaksin DBD Tersedia

Posted: 19 Nov 2011 11:55 PM PST

Vaksin untuk melawan demam berdarah dengue (DBD) sedang dikembangkan di Pusat Internasional untuk Rekayasa Genetika dan Bioteknologi (ICGEB) India. Namun, kita masih harus menunggu, karena vaksin penyakit yang dapat memicu kematian itu baru akan tersedia 6 tahun lagi.

"Vaksin ini akan memakan waktu enam tahun untuk benar-benar cocok melawan penyakit DBD," kata seorang pakar ICGEB, yang tidak mau disebutkan namanya, di sela-sela sebuah simposium internasional tentang vaksin yang diselenggarakan di India oleh departemen bioteknologi.

Setiap tahunnya, hampir 220 juta orang terinfeksi oleh DBD di seluruh dunia. "Lembaga ini sedang mengembangkan vaksin DBD tidak menular berbasis pada teknologi vaksin hepatitis B," katanya.

Proses penelitian akan berfokus pada pengembangan vaksin tetravalen yang akan mampu melawan semua empat serotipe dengue, tambahnya seperti dikutip dari Times of India.

Simposium yang digelar selama empat hari itu difokuskan pada pengembangan vaksin untuk melawan infeksi yang bertanggung jawab untuk angka kematian yang tinggi, termasuk demam berdarah dengue, chikungunya, malaria, dan HIV-AIDS.

10 Bandara di Dunia yang Paling Dibenci - 1

Posted: 19 Nov 2011 07:37 PM PST

Bandara ini bukan yang terburuk di dunia, namun meski memiliki sarana dan parasarana yang memadai dan modern, tak semua calon penumpang merasa nyaman akibat toilet yang kotor dan bau, antrian yang sangat panjang sehingga ada saja penumpang yang menjadi korban pelecehan seksual, staf yang bersikap kasar … Maka jangan heran jika sering didapati calon penumpang yang marah-marah.

Kondisi ini tentu saja membuat calon penumpang tak suka berada di sana. Bahkan benci sekali ketika lagi-lagi, karena suatu kepentingan, mau tak mau harus 'mampir' ke bandara itu. Berdasarkan riset dan data yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti situs perjalanan dan blog, ini lah 10 bandara yang paling dibenci orang menurut versi CNN.


10. São Paulo Guarulhos International, Brasil


Bandara ini peraih penghargaan sebagai bandara terbaik di Amerika Selatan dan dianugerah The 2011 World Airport Awards. Namun yang mengejutkan, penghargaan ternyata tidak selalu sinkron dengan apa yang orang fikirkan ketika berada di dua wilayah imigrasi yang berbeda, menderita akibat perubahan gerbang secara rutin yang tanpa didahului pemberitahuan, dan membayar keju gulung Brasil yang dibeli di area fasilitas penerbangan yang kadangkala ternyata sudah basi.

Di sebuah negara dimana keterlambatan penerbangan, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan, telah menjadi hal yang biasa, beberapa nomor penerbangan terakhir yang di-delay akan memberikan cukup banyak waktu bagi para wisatawan untuk melancong di sekitar area bandara terbesar di Brasil ini.

Menurut majalah Forbes, hanya 41 persen dari semua penerbangan di bandara ini yang berangkat tepat waktu, dan hanya 59 persen dari jadwal kedatangan yang tidak meleset. Pengelola bandara telah mengumumkan bahwa mereka berencana menambah landasan pacu dan terminal, namun dengan hampir 30 juta penumpang yang datang dan pergi setiap tahun, hal ini tetap cukup menyedihkan. Apalagi harga jual barang di toko-toko dalam area bandara ini sangat mahal, namun kondisi setiap toko cenderung pengap.


9. Perth Airport, Australia


Jika ada satu hal yang disukai orang Australia, hal itu adalah membenci bandaranya sendiri. Namun demikian, bandara di Sydney, Melbourne dan Darwin masih jauh lebih baik dibanding Bandara Perth, sehingga salah seorang penumpang yang berangkat dari bandara ini sempat mengomel begini melalui airportquality.com; "Satu-satunya keuntungan dari beberapa bandara yang lain adalah kurangnya persaingan dengan bandara di dekatnya."

Terminal domestik ini memang banjir cacian akibat proses check-in yang dinilai kejam, mengantri hingga dua jam hanya untuk mendapatkan taksi, pintu gerbang yang dinilai terlalu kecil untuk jumlah penumpang yang terlalu banyak, dan jumlah lounge yang dianggap sedikit.

Pihak bandara mengatakan bahwa mereka berencana merevitalisasi bandara dengan biaya miliaran dolar, namun agaknya orang tetap akan lebih suka memilih landing di Bandara Changi dibanding di bandara ini.


8. Tribhuvan International Airport, Kathmandu, Nepal

Untuk sebuah bandara kecil di sebuah negara yang cantik, Tribhuvan memiliki semuanya: penundaan penerbangan akibat cuaca, pemeliharaan toilet Glasgow Sport Bar yang buruk, papan keberangkatan s
parsity dari McMurdo Airfiled, dan sebagainya.

Beberapa perbaikan telah dilakukan selama Nepal mempromosikan Visit Nepal 2011, termasuk hal-hal yang bersifat peduli pada kenyamanan penumpang. Misalnya, membangun landasan helikopter baru. Sayangnya, perbaikan ini tidak menyentuh masalah prosedur check-in yang kadangkala masih amburadul.

"Di bandara itu, masalah jadwal keberangkatan merupakan persoalan yang tak ada habisnya," keluh seorang penumpang.


7. John F. Kennedy International Airport, New York, Amerika Serikat

Anda mungkin akan berfikir kalau ini merupakan penghinaan luar biasa bagi setiap bandara besar, namun Bandara John F. Kennedy harus menerima kenyataan bahwa para penumpang yang muak akhirnya lebih memilih untuk terbang melalui Newark. Persoalan yang paling mengganggu di bandara ini di antaranya adalah sikap staf lapangan yang kurang menyenangkan, dan cukup banyak orang ang berpura-pura menjadi sopir taksi. Sayangnya, pengelola benar-benar seperti tak peduli.

Setiap tahun, lebih dari 21 juta penumpang tersandung masalah yang tak mengenakkan. Puncaknya pada pertengahan abad ini ketika The Beatles tiba di Amerika dan pesawatnya mendarat di atap terminal. Tak ayal, semua orang marah, namun Bandara JFK tetap saja menjadi salah satu yang tersibuk di dunia. Maka, jika Anda ke bandara ini, namun Anda tidak merasa kesal, merengut, dan sanggup menghadapi sikap panjangnya layanan imigrasi yang diberikan, bagus lah.


"JFK telah membuat koper saya teronggok di sebuah ruang penyimpanan tas selama lebih dari setahun, dan tak ada petugas yang melihatnya di sana hingga akhirnya seorang karyawan Air France mempersoalkan apa isi kantong kecil berwarna hijau di pojok berdebu itu," ini lah salah satu keluhan seorang penumpang.



6. Jomo Kenyatta International Airport, Nairobi, Kenya


Jika ini hanya bandara lokal Afrika, bandara ini tidak buruk. Tapi jika difungsikan sebagai bandara internasional, Jomo Kenyatta International Airport (JKIA) mungkin menjadi salah satu yang terburuk di benua hitam itu. Sebab, ini lah bandara dimana para calon penumpangnya harus bisa menahan diri karena pengelola bandara ini agaknya tidak memiliki hati dan memberikan harapan untuk dapat memberikan fasilitas data penerbangan yang akurat.

Bandara yang dibangun pada 1958 ini dirancang untuk dapat menampung 2,5 juta penumpang, namun nyatanya JKIA menerima penumpang hampir dua kali lipat lebih banyak. Karenanya, pada 2005 bandara ini mulai diperluas dalam tiga tahap dengan menelan dana sekitar 100 juta dolar AS, namun akibat berbagai kendala, di antaranya akibat seringnya turun hujan, perluasan baru merampungkan tahap kedua.

Akibatnya, saat ini pelayanan JKIA sangat parah; ruangannya sempit, antreannya panjang, jumlah tempat duduk tidak memadai, listrik sering mendadak padam, dan toilet berada di lokasi yang tersembunyi, sehingga untuk mencapainya orang harus menaiki beberapa anak tangga. Selain itu, toko-tokonya kumuh, gerai menjual makanan dengan harga yang sangat mahal, dan lounge kelas bisnis tak ubahnya bagai tempat penampungan orang miskin di tengah kota Los Angeles.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar