Sang Pemburu Berita |
Ilmuwan Prediksi Kiamat Terjadi Lebih dari 2 Miliar Tahun Lagi Posted: 06 Jul 2013 03:07 AM PDT SANGPEM - Dalam Al Qur'an Surah Thaha ayat 15 Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan". Dari ayat ini jelas bahwa hanya Allah sajalah yang tahu kapan kiamat akan terjadi, namun dari gejala alam yang terlihat dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan memprediksi bahwa hari akhir dunia tersebut akan terjadi lebih dari dua miliar tahun ke depan. Wow! Seperti dilansir The Telegraph, Sabtu (6/7/2013), dalam studi terbaru yang dilakukan para ilmuwan, diperoleh kesimpulan bahwa sebelum dunia ini berakhir, semua hewan dan tumbuhan akan lenyap terlebih dahulu. Setelah itu berlanjut pada mikroba kecil, dan akhirnya semua kehidupan di Bumi, termasuk manusia. Para ilmuwan ini memprediksi kiamat akan terjadi ketika karbon dioksida di lapisan atmosfir telah sangat sedikit. Ini diketahui berdasarkan simulasi komputer tentang dampak perubahan yang terjadi di Bumi, baik bagi Bumi sendiri dan pengaruhnya terhadap aktivitas Matahari dalam jangka panjang. Kini, para ahli itu sedang berusaha mencari solusi untuk mencegah pemanasan global yang sudah tidak lagi terkendali, namun sayangnya usia Matahari yang kian menua membuat sinarnya semakin panas bagi penghuni Bumi, sehingga penguapan yang terjadi dan berbagai reaksi kimia akibat tingginya polusi, akan terus mengikis karbon dioksida di atmosfir. Kurang dari satu miliar tahun dari sekarang, menurut para ahli, proses fotosintesis tanaman akan semakin sulit, dan membuat tanaman susah untuk bertahan hidup. Ketika itu terjadi, kehidupan di Bumi juga akan mulai berkurang. Dengan hilangnya tanaman, hewan herbivora akan mulai punah. Begitu juga dengan hewan karnivora yang memangsa hewan herbivora dan mikroba. Matahari yang terus menua diharapkan tetap stabil selama miliaran tahun berikutnya, meski bakal menjadi makin terang. Dampaknya, radiasi semakin intens terjadi dan menyebabkan panas di Bumi meningkat drastis hingga lautan menguap. Setelah satu miliar tahun, lautan akan menjadi kering dengan meninggalkan mikroba yang disebut extremophiles. "Semua makhluk hidup membutuhkan air, sehingga setiap kehidupan yang tersisa akan tergantung dengan sisa air yang ada di bumi," ujar astrobiolog Jack O'Malley-James, dari University of St Andrews di Skotlandia saat pertemuan Astronomi Nasional. Organisme yang masih hidup juga harus mengatasi ekstrimnya suhu dan radiasi ultraviolet yang sangat intens. Diperkirakan pada akhirnya mereka juga akan mati. "Ketika kita berpikir tentang apa yang harus dicari dalam pencarian kehidupan di luar bumi, pikiran kita sebagian besar akan dibatasi oleh kehidupan yang kita kenal saat ini," kata Jack. Menurutnya, kehidupan Bumi di masa depan akan sangat jauh berbeda dengan sekarang. "Berarti diperlukan upaya pencarian kehidupan baru di luar bumi". |
You are subscribed to email updates from Sang Pemburu Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar