Jumat, 07 Juni 2013

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Inilah 10 Bandara Terbaik di Dunia 2013

Posted: 06 Jun 2013 02:17 AM PDT

SANGPEM - Hong Kong International Airport mencatatkan prestasi fenomenal karena tahun ini terpilih lagi menjadi bandara terbaik di dunia versi Skytrax. Disebut fenomenal, karena prestasi ini merupakan yang ketujuh dalam tujuh tahun terakhir!

Seperti dikutip Beritasatu dari News, Kamis (6/6/2013), dalam survei tahunan yang dilakukan Skytrax, sebuah perusahaan riset swasta yang bermarkas di London, penilaian bandara terbaik di dunia tersebut dilakukan atas 40 kategori dengan melibatkan penumpang pesawat dari 190 negara di dunia. Kuesioner yang disebar mencapai 8,2 juta, dan tuntas diisi secara sukarela dalam waktu sekitar 10 bulan.

Dari hasil survei itu, Skytrax melakukan penilaian untuk setiap bandara berdasarkan sejumlah faktor, seperti tempat belanja, area makan, pelayanan dan kesopanan staf, pengiriman bagasi, dan keamanan.

Secara keseluruhan, sejumlah bandara di Asia tercatat menghasilkan penilaian yang cukup luar biasa. Setelah Hong Kong, bandara di Singapura dan Seoul, Korea Selatan, secara berurutan berhasil menduduki peringkat kedua dan ketiga.

Selain itu, dalam daftar sepuluh besar bandara terbaik di dunia, masih terdapat sejumlah bandara di Asia lainnya seperti bandara Kansai di Jepang dan Kuala Lumpur di Malaysia.

Sementara itu, bandara di Eropa seperti Munich di Jerman, bandara Copenhagen di Denmark, Zurich di Swiss, dan Helsinki di Finlandia, menduduki peringkat enam hingga sembilan.

Untuk posisi kesepuluh, secara mengejutkan berhasil diduduki Bandara Cape Town di Afrika Selatan.

Sayur dan Buah Berpestisida Picu Demaskulinisasi pada Pria

Posted: 06 Jun 2013 02:02 AM PDT

SANGPEM - Apa yang Anda konsumsi tak hanya akan mempengaruhi kesehatan, namun juga masa depan Anda. Maka, berhati-hatilah jika Anda mengonsumsi sayur dan buah berpestisida karena dapat memicu demaskulinisasi atau berkurangnya sifat-sifat maskulin pada pria.

Seperti dilansir Beritasatu.com, Pakar Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaeman menjelaskan, sebelum penggunaan pestisida menjadi masif di Indonesia, jarang ditemukan pria yang berperilaku feminin atau biasa disebut "kemayu". Namun, setelah pestisida menjadi hal yang wajib disemprotkan dalam produk pertanian, semakin banyak pria yang kehilangan sifat maskulinnya.

"Dalam sebuah percobaan pada tikus, ditemukan bahwa tikus jantan tidak lagi 'berselera' pada tikus betina setelah mengonsumsi sayur dan buah berpeptisida," katanya.

Demaskulinisasi pria mulai terjadi sejak di dalam kandungan. Si ibu kemungkinan besar tidak menjaga makanannya. Bila ibu hamil kerap mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berpestisida -terutama pestisida jenis DDT dan Dieldrin yang mengandung antiandrogenik yang menumpuk- maka di masa depan bisa membentuk seorang pria menjadi feminin.

"Bahkan, kalau terus-menerus lima sampai 30 tahun akan mengalami apa yang disebut dengan demaskulinisasi, yaitu hilangnya sifat-sifat maskulin pada anak lelaki tersebut," kata Ahmad.

Maka dari itu, kata Ahmad seorang ibu hamil harus betul-betul memilih asupan yang tepat. Bahkan kehati-hatian dalam memilih makanan harus dilakukan sejak masa prakonsepsi (masa perencanaan kehamilan).

Tak hanya menyebabkan pria menjadi feminin, konsumsi buah dan sayur yang mengandung zat antiandrogenik bisa mengganggu organ reproduksi janin. Alat kelamin pria cenderung tidak berkembang secara sempurna. "Bahkan juga bisa menyebabkan gugur spontan apabila sejak pengantin baru tidak mempersiapkan makanan yang baik dan konsumsi makanan mengandung pestisida antiandrogenik," kata Ahmad.

Salah satu buah yang menurut Ahmad wajib diwaspadai adalah jenis apel impor. Menurut Ahmad, apel-apel dari luar negeri cenderung sudah melalui proses pengawetan. Apel-apel tersebut dilapisi lilin yang mengandung fungisida jenis vinclozolin. Jenis fungisida ini, kata Amad bersifat antiandrogenik.

Ahmad menilai pemerintah harus memberikan pengawasa lebih terhadap masuknya apel impor ke Indonesia. Meski sudah ada Peraturan Menteri Pertanian 88/2011 tentang Pengawasan Keamanan Pangan Segar dan Tumbuhan di pintu masuk dan keluar bandara, namun tetap saja masih terjadi kecolongan. Terlebih lagi volume impor yang sangat banyak tidak ditunjang dengan sumber daya manusia yang bertugas mengawasi buah impor tersebut.

"Lalu produk impor juga harus dipastikan dan perlu diawasi tidak masuk langsung masuk, dilihat dulu residunya. Kalau residu di bawah ambang batas ya boleh masuk. Kalau enggak, harus ditolak," kata Ahmad

Sementara terhadap sayur dan buah di Indonesia, Ahmad berpendapat pemerintah harus mengawasi penggunaan pestisida. Menurut Ahmad penggunaan pestida sebenarnya diperbolehkan asalkan tidak melebihi dosis yang semestinya. Juga, kata Ahmad pada masa panen hendaknya tidak lagi disemprotkan pestisida.

"Pemerintah, dalam bertani harus menerapkan good agricultural pestiside. Cara bertani baik dan benar yang kalaupun menggunakan pestisida yang benar. Bahkan lebih bagus jangan gunakan pestisida. Organik saja, lebih baik lagi," kata Ahmad.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar