Sang Pemburu Berita |
Pemilihan Paus Baru Ditengarai Pertanda Kiamat Telah Dekat Posted: 12 Mar 2013 09:32 AM PDT KONKLAF yang saat ini tengah berlangsung di Vatikan untuk mencari pengganti Paus Benedictus XVI yang mundur pada 28 Februari silam, mengkhawatirkan banyak orang bahwa akhir dunia telah dekat. Seperti dilansir LiveScience, Selasa (12/3/2013), Orang-orang yang percaya pada ramalan (Believers), menafsirkan ramalan dari abad pertengahan yang menyebutkan bahwa setelah pemilihan paus pada dua abad terakhir, maka paus yang terpilih berikutnya akan menjadi yang terakhir sebelum kiamat. Salah satu ramalan itu diduga dibuat oleh Uskup Agung Saint Malachy pada abad ke-12, sementara ramalan yang lain dibuat oleh peramal beken Nostradamus. Saint Malachy ditengarai menuliskan ramalan-ramalannya pada 1100an, namun tidak dipublikasikan hingga pada 1595, ketika seorang Biarawan Benediktin mengklaim telah menemukan ramalan-ramalan itu. Namun Gereja Katolik tidak percaya kalau ramalan-ramalan itu benar ditulis Saint Malachy. Daftar Paus Saint Malachy membuat ramalannya dalam 112 frasa pendek, dimana setiap frasa ditafsirkan mewakili seorang paus yang berkuasa di Vatikan. Frasa yang cukup akurat yang meramalkan paus hingga sekitar 1590, dan setelah itu agak kabur, sehingga diduga ramalan itu telah dipalsukan pada abad ke-16. Sebagai contoh, Paus Adrian IV yang memimpin Gereja Katolik pada 1154-1159, digambarkan sebagai "dari pedesaan putih, si rendah hati ini lahir di kota St Albans". Kenyataannya, Paus Adrian IV lahir di Inggris. Bandingkan dengan kekhususan penyebutan untuk Paus pada 1590, yakni Leo XI yang hanya menjadi Paus hingga 1605, yang secara akurat disebut Malachy sebagai "Wavy man (pria bergelombang)", atau untuk Paus Benediktus XIV (1740-1758) yang dideskripsikan sebagai "Country animal (binatang negara)", dan Paulus VI (1963-1978) yang secara sederhana disebut sebagai "Flower of flower (bunga dari bunga)". Namun demikian, ketidakakuratan ramalan Malachy untuk periode setelah 1590, tidak menyurutkan The Belivers untuk tetap menafsirkan frasa-frasa samarnya, dan mencocokkannya dengan beberapa peristiwa yang terjadi atau dengan sifat Paus yang sedang mengepalai gereja Katolik. Misalnya, Paus Yohanes Paulus II yang meninggal pada 2005, adalah Paus nomor 110 dalam ramalan itu. "Dari tenaga matahari," begitu sang Paus didefinisikan, dan The Belivers mengatakan, ramalan itu tepat karena ketika Yohanes Paulus II lahir, sedang terjadi gerhana Matahari di salah satu belahan dunia. Begitupula pada hari pemakamannya. Paus Benediktus XVI yang baru saja mengundurkan diri, berada di nomor 111 dalam ramalan Malachy, dan digambarkan sebagai "Glory of the olive (kemuliaan zaitun)". Para pendukung ramalan ini mengatakan, deskripsi ini cocok karena Benediktus memilih nama kepausannya setelah orang suci yang mendirikan Ordo Benediktin, yang memiliki cabang yang disebut Olivetans. Status Benediktus XVI sebagai paus nomor 111 penting karena Paus No 112 adalah yang terakhir dalam daftar. Dalam ramalan itu, paus terakhir dideskripsikan sebagai berikut; "Dalam penganiayaan Gereja Romawi Suci yang terakhir, Peter Roma akan duduk, domba-dombanya di padang rumput banyak yang sengsara, dan ketika hal-hal ini selesai, kota tujuh bukit akan hancur, dan hakim mengerikan akan menghakimi rakyatnya". Dan di akhir frasa itu tertera kata; "The End." Ramalan Nostradamus The Believers meyakini bahwa kesengsaraan yang terjadi di bawah kepemimpinan paus terakhir, tidak berlangsung lama. Menurut situs crowd-sourced news, para ahli pengobatan abad ke-16 dan Nostradamus meramalkan bahwa paus terakhir akan meninggalkan Roma pada bulan Desember, ketika "dua Matahari" muncul di langit. Nubuat ini membuat orang berasumsi bahwa "matahari kedua" yang dimaksud adalah Comet ISON yang akan berada sangat dekat dengan Matahari pada 28 November 2013. Jika komet bertahan pada orbitnya di dekat Matahari, maka komet itu akan terpapar sinar Matahari sehingga dapat bersinar dengan sangat terang, dan dapat dilihat dari Bumi pada siang hari. Maka, Matahari seolah menjadi dua atau kembar. Tapi ramalan Nostradamus yang hanya terdiri dari empat kuatrain tidak bertanggal kejadian, dan tidak merujuk secara khusus pada Paus terakhir. Inilah ramalan itu yang telah diterjemahkan dari bahas Perancis ke bahasa Inggris: "The great star for seven days shall burn So nakedly clear like two suns appearing The large dog all night howling While the great Pontiff shall change his territory." Artinya: "Bintang besar selama tujuh hari akan membakar Begitu terang seperti dua matahari muncul Anjing besar sepanjang malam melolong Sementara Paus yang agung akan mengubah wilayah kekuasaannya" Selama berabad-abad, orang mencoba menafsirkan ramalan ini, dan di antaranya ada yang menafsirkan bahwa ramalan ini merujuk pada Paus Yohanes Paulus II yang melarikan diri dari Italia selama invasi Muslim. Sementara yang lain menafsirkan bahwa ramalan ini terkait Perang Dunia III. Interpretasi atas ramalan Malachy maupun Nostradamus tak pernah berakhir, dan The Believers khawatir pemerintahan paus terakhir kemungkinan memang penuh dengan teori konspirasi. Jika interpretasi ini meleset, mereka akan tetap melakukan interpretasi. Dalam ramalan-ramalannya, Nostradamus dan Malachy jelas sekali menggunakan kata-kata dan frasa-frasa yang dapat memiliki makna dan arti yang yang macam-macam, sehingga prediksi tentang akhir dunia seolah ditenun menjadi kain dalam sejarah manusia, sejak ratusan tahun lalu. Pada 1500-an, astrolog meramalkan bahwa planet-planet akan segaris, dan dunia akan berakhir. Pada 1844, Pendeta Baptis William Miller memprediksi kiamat akan terjadi pada 22 Oktober tahun itu. Pada 2011, pendeta Harold Camping meramalkan hari "Pengangkatan" akan terjadi pada 21 Mei 2011, disusul hari Penghakiman pada 21 Oktober 2011. Pada 2012, orang mempercayai ramalan suku Maya tentang akhir dunia pada 21 Desember 2012. Jika ramalan tentang Paus tidak sesuai kenyataan, ada banyak prediksi menunggu. Sir Isaac Newton pernah melakukan perhitungan berdasarkan apa yang tercantum dalam Alkitab, dan ia memprediksi bahwa dunia akan berakhir pada 2060. |
Posted: 12 Mar 2013 07:48 AM PDT APAKAH Anda jenuh denga jenis wisata alam atau jenis wisata lain yang hanya begitu-begitu saja? Cobalah sesuatu yang lain yang mampu memberi warna berbeda bagi acara liburan Anda. Sejumlah negara di dunia ini memiliki acara-acara unik yang melibatkan begitu banyak orang yang umum disebut parade atau festival. Semula, acara-acara ini diselenggarakan untuk merayakan hari-hari tertentu di samping, tentu saja, untuk memberikan kesenangan bagi penduduknya. Namun kemudian, acara ini juga dimanfaatkan untuk menarik perhatian wisatawan demi mendulang dolar dari sektor pariwisata. Mengutip data dari berbagai sumber, termasuk femalefirst.co.uk, saat ini terdapat enam festival yang unik dan menarik, namun selalu berakhir dengan keadaan yang membuat pesertanya menjadi kotor, lokasinya menjadi amat berantakan, bahkan menimbulkan kebisingan luar biasa. Dan yang mengejutkan, wisatawan pun terlibat dalam acara "mengerikan" ini. Apakah keenam festival itu? Ini dia: 1. La Tomata Festival Festival ini diselenggarakan setiap Rabu terakhir di bulan Agustus, dan dilakukan selama sepekan. Lokasinya di kota Bunol, Valencia, Spanyol. Sekitar 30 km dari Mediterania. Festival ini bermula ketika pada 1945 di kota itu diselenggarakan parade gigantes y cabezudos yang diikuti para pemuda setempat. Parade yang diselenggarakan di Plaza del Pueblo, alun-alun Kota Bunol ini, mempertontonkan aksi "adu jotos" para pemuda itu. Saat parade berlangsung, di dekatnya ada sayuran dengan tomat di antaranya. Tanpa pikir panjang, para peserta itu mengambil tomat dan melemparkannya satu sama lain. Parade pun kacau balau, sehingga polisi harus turun tangan menghentikannya. Namun peristiwa itu justru menjadi inspirasi warga kota, maka lahirlah Tomatina Festival. Jika Anda ingin ikut terlibat, jangan lupa siapkan pakaian ganti dan obat-obatan, karena festival ini akan membuat sekujur tubuh Anda "berdarah" karena dilempari tomat. Bahkan tak sedikit peserta yang terluka akibat jalanan di lokasi festival yang menjadi licin. 2. Holi Festival Festival ini diselenggarakan di awal musim semi hingga selama 16 hari oleh umat Hindu di India, Bangladesh, Pakistan, dan Nepal. Di India, tahun ini Holi Festival diselenggarakan pada bulan Maret. Holi Festival berakar dari kisah dalam agama Hindu, dimana dalam Vaishnavism disebutkan kalau ada seorang raja setan yang agung yang diberi anugerah oleh Dewa Brahma, sehingga tak dapat mati. Namanya Hiranyakasipu. Karena anugerah ini, Hiranyakasipu menjadi sombong. Dia meminta semua umat Hindu agar tak lagi menyembah dan menghormati dewa-dewa, namun harus menyembah dan hormat kepadanya. Prahlada, anak Hiranyakasipu, menolak kesombongan ayahnya itu, dan tetap memuja Dewa Wishnu. Hiranyakasipu marah sekali. Apalagi karena meski telah dihasut dan diancam, Prahlanda tetap menyembah Wishnu. Hiranyakasipu kemudian mencoba membunuh anaknya itu dengan beragam cara, termasuk dengan meracuni dan membuatnya diinjak-injak gajah, namun tak berhasil. Ia lalu meminta Holika, adiknya yang juga tak bisa mati, untuk memangku Prahlada di atas tumpukan kayu yang akan dibakar. Tujuannya, tentu, akan membakar tubuh Prahlada, sehingga anaknya itu tewas. Namun yang justru terjadi adalah, api membakar Holika hingga tewas, sementara Prahlada tetap hidup. "Pengorbanan" Holikah inilah yang kemudian diapresiasi melalui Festival Holi. Semula, Festival Holi hanya dirayakan oleh umat Hindu, namun setelah perayaan ini dijadikan sebagai salah satu objek wisata, pesertanya yang bisa mencapai ribuan orang tak lagi hanya umat Hindu, tapi juga wisatawan. Dalam festival ini, peserta saling melemparkan bubuk berwarna-warni, sehingga warna tubuh mereka menjadi aneh karena memiliki banyak warna. Seru memang, tapi membuat mereka menjadi kotor. Begitupula lokasi dimana festival diselenggarakan. 3. Songkran Festival Festival ini dirayakan pada Tahun Baru Tradisional Thailand yang dihitung berdasarkan kalender Thailand yang dimulai pada 1888 Masehi. Kalender ini berlaku hingga 1940, sehingga sampai tahun itu, tahun baru Thailand biasanya jatuh pada 1 April. Namun setelah itu, Thailand menggunakan kalender masehi yang berlaku di seluruh dunia, yang menetapkan bahwa tahun baru jatuh pada 1 Januari. Songkran berasal dari bahasa Sansekerta, "samkaranti", yang secara harfiah dapat diartikan sebagai "bagian dari astrologi". Semula, hari perayaan festival ini ditentukan berdasarkan perhitungan astrologi, sehingga waktu penyelenggaraannya selalu berubah-rubah. Namun kini tidak lagi, sehingga festival dirayakan pada hari dan bulan yang sama, namun selalu pada hari dengan cuaca terpanas di Thailand, yang biasanya terjadi di penghujung musim kemarau antara tanggal 13 hingga 15 April. Mengapa demikian? Jawabannya adalah, karena festival yang diselenggarakan di Kota Chiangmai ini merupakan festival dimana orang-orang saling menyiramkan air dengan menggunakan ember, gayung, pistol air atau balon, sehingga semua peserta basah kuyup. Konon, tradisi yang telah diselenggarakan selama berabad-abad ini diadaptasi dari salah satu budaya di India. Maklum, seperti juga di India, penduduk Thailand kebanyakan juga berama Hindu. Filosofinya adalah, untuk membersihkan pikiran, tubuh dan jiwa. 4. La Batalla Festival Festival ini diselenggaralan di Kota Haro di kawasan Rioja, Spanyol utara, pada hari Santo Pelindung San Pedro pada 29 Juni. Dikenal juga dengan nama Battle of Wine. Festival yang dimulai pukul 07:00 pagi melibatkan para orang tua dan anak muda yang diwajibkan mengenakan kemeja atau kaos putih yang dilengkapi syal merah. Selain itu, mereka juga wajib membawa kendi, botol, dan jenis wadah yang lain yang telah diisi anggur merah. Festival ini dipimpin oleh walikota Haro yang duduk di atas kuda. Setelah acara dibuka, peserta yang berjumlah ratusan, bahkan ribuan orang, menumpahkan anggur yang mereka bawa ke tubuh peserta lain hingga anggur yang mereka bawa tak bersisa. Tentu, mereka menjadi basah kuyup dan warna pakaian yang dikenakan pun berubah kemerahan. Acara diakhiri dengan berdansa, makan bersama, dan minum anggur. 5. Pillow Festival Festival ini diselenggarakan setiap April di Amsterdam, Brasil, London dan Shanghai. Pesertanya berkumpul di sebuah lokasi dengan masing-masing satu bantal di tangan. Begitu acara dimulai, para peserta saling memukul dengan bantal yang mereka bawa. Pukulan harus kuat dan berulang-ulang hingga bantal seobek dan isinya berhamburan mengotori pakaian peserta dan lokasi festival. 6. Tintamarre Festival Festival yang diselenggarakan setiap Agustus di Kanada ini tidak membuat peserta dan lokasi tempat festival diselenggarakan menjadi kotor, namun membuat mereka dan juga para penontonnya mengalami kebisingan yang sangat akibat alat bebunyian yang digunakan. Tintamarre berasal dari tradisi rakyat Kanada keturunan Acadian pada pertengahan abad 20, dan diselenggarakan untuk merayakan The National Acadian Day. Konon, festival ini terinsiprasi oleh tradisi kuno rakyat Perancis, karena tintamarre sendiri dalam bahasa Perancis berarti Acadian yang berarti "bunyi berdering" atau "din". Selama festival, peserta berdandan dan melukis wajah mereka sedemikian rupa, sehingga mirip badut atau karakter-karakter kocak dan aneh lainnya. Selain itu, mereka membawa peluit, gergaji, alat musik dan alat-alat lain yang dapat menimbulkan suara bising. Bagi Anda yang tak suka kebisingan, festival ini mungkin memuakkan. Tapi bila Anda yang menyukai hal-hal yang seru, festival ini bisa menjadi salah satu alternatif objek liburan Anda. |
You are subscribed to email updates from Sang Pemburu Berita To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar