Senin, 30 Juli 2012

Sang Pemburu Berita

Sang Pemburu Berita


Tokoh-tokoh Ini Anggota Freemasonry? - 1

Posted: 28 Jul 2012 08:50 PM PDT

Ketika sedang meluncur di dunia maya, saya masuk ke http://www.akhirzaman.info. Artikel terbaru web ini mencengangkang saya, karena dua dari tiga nama yang disebut, yang saat ini sedang sangat populer, Joko Widodo dan Dahlan Iskan, ditulis sebagai tokoh-tokoh anggota Freemasonry. Berikut saduran artikel dimaksud setelah saya edit dan saya pecah menjadi tiga bagian.



Joko Widodo

Tokoh yang akrab disapa Jokowi ini melejit ke kancah perpolitikan nasional setelah memesan mobil Esemka, mobil rakitan anak-anak sekolah di kota dimana ia menjabat sebagai walikota; Solo. Ia lalu diusung PDIP dan Partai Gerindra untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2012, berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama, mantan Bupati Belitung Timur dan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar yang akrab disapa Ahok. Ia sukses memenangi putaran pertama Pilkada dengan perolehan suara di luar dugaan; 43,6 persen, mengalahkan Gubernur Fauzi Bowo yang maju dalam Pilkada sebagai incumbent, dan berpasangan dengan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli, karena Fauzi Bowo hanya meraih 34,05 persen suara.

Sejumlah pengamat politik, seperti Andrinof Chaniago dan Burhanuddin Muhtadi, meyakini bahwa Jokowi menang karena figurnya yang ramah, murah senyum, merakyat dan tidak suka menebar janji muluk-muluk, dan karena kesuksesannya memimpin Kota Solo selama dua periode. Jokowi pun muncul sebagai sosok fenomenal yang dielu-elukan dan diagung-agungkan oleh banyak orang. Ia bahkan dianggap sebagai tokoh masa depan Indonesia, dan diyakini bakal memenangi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 20 September 2012, karena seperti dikatakan Andrinof Chaniago, kemenangan yang diperoleh akibat figur, sulit dibendung.

Namun, Anda akan terkejut jika membaca paparan artikel yang diekpos akhirzaman.info ini yang datanya dihimpun dari berbagai sumber. Ayo, cermati.


Pada akhir Februari 2012, tepatnya di tanggal 23, muncul sebuah berita yang kurang menarik, namun berita ini pastinya akan sangat mengejutkan bagi penggemar kasus-kasus konspirasi Yahudi di Indonesia. Dikutip dari harian Joglosemar edisi Kamis 23 Februari 2012, Rotary Club (RC) Solo Kartini melantik Istri Walikota Surakarta Iriana Joko Widodo sebagai anggota kehormatan mereka, bersamaan dengan ulang tahun ke-107 Rotary Internasional.

Pastinya yang membaca berita ini terkejut. Siapa sangka Pak Walikota yang mereka bangga-banggakan ternyata teman dekat agen kolonialisme dan Zionisme. Seperti dikutip dari Eramuslim, peneliti tentang Zionisme Ridwan Saidi, yang dinukil dari buku Jaringan Yahudi di Nusantara karangan Artawijaya, menyebut Rotary Club Internasional sebagai perabot Zionis. Sebagai organisasi elit yang menjalankan misi kemanusiaan, Rotary Club sepenuhnya dikendalikan oleh Freemasonry dan Zionisme.
Bahkan sebelumnya (seperti dikutip dari Sragenpos edisi 15 Juli 2011) Walikota Solo, Joko Widodo, bersama sejumlah anggota Rotary Club Solo Kartini meninjau proyek porselenisasi di RT 8 RW XX, Krajan, Kadipiro, Solo pada Jumat (15/7).

Dalam laporannya, Nahimunkar.com juga menyebut bahwa Rotary Club dan saudara kembarnya, Lions Club, merupakan kaki tangan Zionis. Rotary Club mempunyai persamaan besar dengan Freemasonry. Keduanya memiliki pemahaman yang sama tentang nilai dan semangat yang membentuk jiwa seseorang, seperti ide egaliti, fraterniti, semangat humanisme, dan kerjasama internasional. Ini adalah semangat yang sangat berbahaya yang diarahkan untuk mengikis karakteristik bangsa-bangsa dan menguburkan segala bentuk loyalitas, sehingga pribadi-pribadi akan kehilangan identitas dan harga diri, serta hidup dalam kebimbangan. Akibatnya, tak ada lagi kekuatan yang dominan, kecuali orang-orang Yahudi yang terus-menerus berambisi mendominasi dunia.

Seperti dikutip juga dari Nahimunkar.com, FUUI menjelaskan bahwa Rotary Club mencekoki anggotanya agar mengikuti agama yang diakui atas dasar persamaan sesuai urutan abjad, seperti Budha, Islam, Yahudi, Masehi, dan seterusnya. Dalam urutan terakhir tersebut, Taoisme, sebuah keyakinan orang-orang Tionghoa yang muncul pada abad ke-6 SM, meyakini bahwa kebahagiaan dapat terpenuhi dengan tercapainya kebutuhan insting manusia dan kemudahan hubungan sosial dan politik sesama manusia.
 

Sebenarnya Tidak Mengejutkan. . .

Pada hakikatnya, siapapun yang cermat menelusuri sepak terjang Jokowi sejak awal, tidak akan terkejut, karena agaknya ia memang tidak tanggap dan tidak memiliki sensitivitas terhadap masalah-masalah akidah. Ini tercermin dari dua kali Pilkada Solo dimana dua-duanya ia berpasangan dangan wakil beragama Nasrani, dan
ketiga di Pilkada DKI. Memang banyak sekali versi-versi tentang pengkafiran orang-orang yang berbuat salah kaprah seperti Jokowi ini. Ada yang mengkafirkannya ada yang belum berani. Padahal dalam ayat al-Qur'an banyak tertera larangan memberikan kepemimpinan serta kepercayaan kepada orang kafir, atau yang disebut dengan tawalli.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."( QS. Al-Maidah 5:51)

Syaikh Abdullah Ibnu Abdillathif Ibnu Abdirrahman Ibnu Hasan Ibnu Muhammad Ibnu Abdil Wahhab rahimahumullah berkata saat menjelaskan penjelasan tawalli dan muwalah: "Tawalli adalah kekafiran yang mengeluarkan dari millah, dan ia itu seperti membela mereka dan membantu mereka dengan harta, badan dan pendapat (dalam memerangi kaum muslimin). Dan muwalah adalah dosa besar, seperti menuangkan tinta atau merautkan pena atau berseri-seri kepada mereka seandainya dia menyodorkan cemeti untuk mereka". (Ad Durar As Saniyyah: 8/422, lihat At Tibyan Fi Kufri Man A'anal Amrikan 98)

Adapun apa yang dilakukan Jokowi sangat membahayakan kaum muslimin. Sewaktu-waktu dapat dengan mudah, dengan justifikasi peraturan yang berlaku, bahwa jabatannya akan berpindah dengan orang-orang yang kekafirannya bahkan disepakati oleh ahli bid'ah sekelas murjiah sekalipun. Sungguh perbuatan tawalli yang mengkafirkan. Seperti diketahui, wakil-wakil yang diajukan untuk menjadi orang nomor dua setelah Jokowi adalah nasrani tulen seperti Rudy dan Ahok.

Bisa jadi suatu saat, dengan prestasi dan kepandaiannya, Jokowi akan melesat sebagai capres. Hingga seperti biasa, partai sekuler PDIP bukan tidak mungkin akan menampakkan simbol-simbol pluralisme lagi dengan mengangkat calon wakil dari kalangan kafir asli. Tidak mustahil jika partai-partai seperti PDS akan mendomplengkan wakilnya kepada PDIP, sebab PDIP ini terkenal sangat abangan, sebuah sisi oposisi dari santri.

Pedulilah Akan Akidah Wahai Para Aktivis . . .


Jokowi memandikan Esemka.
Hingga akhirnya, sebagai aktivis Islam, dari manapun golongannya, hendaknya peduli kepada akidah dan keimanan seseorang. Jangan sampai salah memilih panutan dan idola. Serta sebuah tindakan yang salah kaprah ketika membangga-banggakan dan membela orang-orang macam ini. Tidak dipungkiri mereka yang telah disebutkan diatas merupakan orang jenius, tetapi keberadaan orang-orang seperti mereka merupakan fitnah dan cobaan bagi kaum muslimin.

Belum juga kasus-kasus lain, seperti ritual musyrik kala Jokowi memandikan mobil Esemka, kasus-kasus seperti ini harus menjadi perhatian dari kaum muslimin. Apalagi banyak aktivis dan thullab Islam serta mengaku membela-bela Palestina dan negeri-negeri yang dijajah lainnya, tetapi secara sadar atau tidak telah membela dan menyanjung-nyanjung mereka-mereka yang bergandengan tangan denga orang kafir yang telah dilaknat sebagai anak cucu babi dan kera.

" Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka". (QS. Al Baqarah: 120)


Symbol yang mengarah

Jika Anda meragukan artikel di atas, perhatikan foto-foto di bawah ini :









Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan mantan Presiden Amerika Bill Clinton adalah anggota Freemasonry. Banyak memang makna simbol dari acungan jempol, telunjuk dan kelingking. Di antaranya, ungkapan "I Love You" dan simbol aliran garis keras dalam musik seperti metal. Namun, sesungguhnya simbol itu merupakan Devil's Horn Sign atau Simbol Tanduk Setan yang merepresentasikan satanic atau pemujaan terhadap setan (sebagai rujukan, KLIK DI SINI).  Di kalangan bangsa Yahudi, termasuk dalam organisasi Freemasonry, simbol itu merupakan bentuk penghargaan atau penyembahan terhadap Bhapomet, raja Iblis.  (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar